TNI AL Lakukan Pendalaman WNI di Laut Jolo

:


Oleh Yudi Rahmat, Senin, 27 Juni 2016 | 10:16 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Jajaran TNI Angkatan Laut melakukan pendalaman terhadap ABK kapal TB Charles yang saat ini sudah sandar di Dermaga umum Semayang, Balikpapan (25/6).

Sebelumnya kapal tersebut ditemukan KRI Multatuli-561 unsur Guspurlatim dan dikawal menuju Samarinda serta dilanjutkan pengawalan oleh KRI Kerapu-821 unsur Guskamlatim menuju Balikpapan.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, ketika terjadi ketidakjelasan berita penyanderaan kru TB Charles, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menginstruksikan unsur gelar segera untuk menemukan kapal TB Charles untuk verifikasi, dan ternyata benar telah terjadi penyanderaan. 

Selanjutnya setelah kapal TB Charles sandar di dermaga Semayang (25/06)  dilaksanakan identifikasi terhadap kru Tug Boat yang kembali tersebut oleh tim dr Lantamal XIII, Guskamlatim dan Lanal Balikpapan.

"Instruksi Kasal tersebut benar untuk melakukan pencarian. Dari keterangan yang diperoleh pihak TNI AL, pada hari Sabtu tanggal 18 Juni 2016, TB Charles berangkat dari Philipina Cagayan De Oro Port menuju ke Samarinda dengan 13 orang ABK," katanya di Jakarta, Minggu (26/6).

Di dalam perjalanan, pada tanggal 21 Juni  2016, pukul 11.30 di Perairan Laut Jolo terjadi pembajakan dengan  menggunakan dua perahu yang beranggotakan empat sampai lima orang, salah satu diantara mereka menggunakan bahasa melayu dan membawa senjata api laras panjang.

Para pelaku kemudian menculik tiga orang ABK yaitu Capt Fery Arifin (nahkoda), Muh Mahbrur Dahri (KKM) dan Edy Suryono (Masinis II), serta merampas semua alat komunikasi kapal.

Setelah kejadian itu, kapal tersebut dilepas dan melanjutkan perjalanan dengan sisa ABK 10 orang. Di dalam perjalanan hanya berselisih waktu 1 jam 15 menit dengan kejadian pertama, kapal TB Charles 001  kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan 3 perahu yang beranggotakan 10 orang.

Dari informasi yang diperoleh, pembajak tersebut menggunakan bahasa Inggris dengan sikap kasar dan arogan, bersenjata laras panjang dan pistol, kemudian kembali menculik empat ABK yaitu Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III) dan Muhamad sofyan (Oilman).

Setelah melakukan penculikan, kelompok tersebut melepaskan kapal TB Charles dengan sisa enam ABK yaitu  Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Agung E Saputra sebagai juru masak, dan tiga juru mudi Albertus Temu Slamet, Reidgar Frederik Lahiwu, Rudi Kurniawan.