Tanggap Darurat Banjir Padang Hingga 24 Juni 2016

:


Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 18 Juni 2016 | 23:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 906


Jakarta, InfoPublik - Penanganan darurat banjir dan longsor yang terjadi di Kota Padang, Kabupaten Pariaman dan Kabupaten Agam pada Kamis (16/6) di Sumatera Barat masih terus dilakukan saat ini.

Guna memudahkan penanganan darurat, maka Walikota Padang telah memberlakukan masa tanggap darurat tanggal 17 - 24 Juni 2016, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (18/6).

Sutopo mengimbau masyarakat di Provinsi Sumatera Barat dan sekitarnya untuk mewaspadai hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir hingga tiga hari ke depan.

Meskipun banjir telah surut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. BMKG memperkirakan selama tiga hari ke depan (17-20 Juni 2016) curah hujan lebat berpotensi di wilayah Sumatera, ungkap Sutopo.

Menurut Sutopo, cuaca di kawasan Sumatera berpotensi hujan karena menghangatnya suhu muka laut di atas normal di perairan Indonesia barat serta masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia di maritim kontinen Indonesia dan lemahnya aliran masa udara dingin Australia di wilayah Indonesia.

Selain itu, potensi petir dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi karena adanya daerah perlambatan serta pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil.

“Dengan kondisi potensi hujan lebat tersebut maka banjir, longsor, dan puting beliung dapat berpotensi terjadi di beberapa daerah,” ujar Sutopo.

Terkait penanganan bencana banjir di kawasan Sumatera Barat, Sutopo menyatakan, BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan mengirimkan dana bantuan bencana.

Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di Kota Padang dan menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp200 juta untuk BPBD Provinsi Sumatera Barat. Selain itu, BNPB juga menyerahkan Rp300 juta untuk BPBD Kota Padang. Bantuan dana siap pakai tersebut digunakan untuk operasional penanganan darurat bencana.

Tim BNPB, BPBD Sumatera Barat dan BPBD Kota Padang serta Dinas Sosial dan relawan juga telah berkoordinasi terkait distribusi pembagian paket makan buka puasa dan sahur bagi warga terdampak banjir. Tim penanggulangan bencana telah mendirikan dapur umum lapangan guna mensuplai konsumsi dan bantuan bagi masyarakat.

Sebanyak 740 personel dari tim gabungan dari BPBD, Lantamal, Kodim 0312, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, TRC Semen Padang, KSB, Pramuka Peduli dan unsur kebencanaan lainnya terlibat dalam penanganan darurat.

Sutopo menjelaskan, saat banjir, Kota Padang lumpuh selama sekitar 8 jam akibat terendam banjir dengan ketinggian antara 50 cm hingga 150 cm pada Kamis (16/6). “19 kelurahan di 10 kecamatan di Kota Padang mengalami banjir. Sedangkan di Padang Pariaman banjir terjadi di satu kecamatan,” jelas Sutopo.

Adapun dampak yang ditimbulkan, menurut Sutopo, adalah satu orang meninggal dunia atas nama Risman (63) akibat terpeleset saat terjadi banjir. Korban adalah warga Jalan Mustika 12 Kelurahan Ampalu Pegambiran Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung. Selain itu tiga orang dilaporkan hanyut dan belum ditemukan. “Kerugian material akibat banjir masih dalam pendataan oleh BPBD,” ujar Sutopo.

Sutopo menambahkan, pada Jumat (17/6), telah diadakan rapat koordinasi antara Tim BNPB, BPBD Provinsi Sumbar, BPBD Kota Padang, Dinas Sosial dan relawan.

Distribusi pembagian paket makan buka puasa dan sahur bagi warga terdampak dilakukan. Untuk mendukung distribusi makanan siap saji tersebut maka didirikan dapur umum lapangan, tukas Sutopo.