Potong Mata Rantai Pasok, Mentan Resmikan Central Toko Tani Indonesia

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 17 Juni 2016 | 11:40 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 578


Jakarta,InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meresmikan Gedung Sentral Toko Tani Indonesia (TTI) di Jalan Ragunan P-7, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Rabu (15/6). Didirikanya TTI ini untuk memotong mata rantai pasok dalam mejaga stabilias harga pangan yang selama ini naik terus

Mentan Amran mengatakan, Gedung Sentral TTI merupakan solusi permanen dalam memotong rantai pasok untuk menstabilkan harga pangan. Nantinya, Gedung Sentral TTI akan memasok barang komoditas pangan cabang-cabang TTI.

"Kita potong rantai pasok yang panjang.  Tadinya sembilan titik, kita potong jadi tiga. Produsen minyak goreng langsung masuk ke TTI, ke pasar, baru ke konsumen. Ini gagasan luar biasa. Ide besar bapak Presiden," ujar Amran, di sela sela persemian TTI di Pasar Minggu Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Dalam melancarkan tugas fungsinya memotong rantai pasok, TTI bermitra dengan koperasi, PT Pos, dan PT Perhutani. Selain itu, Kementan juga menggandeng beberapa pelaku industri dalam melancarkan upaya memotong rantai pasok.

Mentan menyebutkan, terdapat 10 perusahaan swasta yang mendukung upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan termasuk produsen daging sapi dan lima importir pangan 

Perusahaan tersebut nantinya akan memasok produk ke Gedung Sentral TTI, sehingga harga di tingkat konsumen terjangkau. Cara ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memotong rantai pasok.upaya ini akan berlaku secara permanen, sehingga diharapkan harga di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi.

"Ini tadinya vertikal kan, ada sembilan titik, nah sekarang jadi horizontal. Semua sama rata. Jadi tidak ada yang namanya perlawanan dari pedagang. Kita ini merah putih," jelasnya sambil mengatakan tahun depan jumlah TTI akan ditambah lagi dari saat ini yang berjumlah 1.000 TTI.

Sejumlah komoditas pangan yang dijual antara lain‎ daging dari pasokan 1.000 ekor per hari, beras dengan stok 3 ton per hari, minyak goreng 1 ton per hari, bawang merah 8 ton per hari, ayam 1 ton per hari, bawang putih 0,5 ton per hari dan gula pasir 2 ton per hari.

Gedung Sentral TTI terbuka untuk umum. Siapa saja boleh membeli bahan kebutuhan pokok di sana. Namun, untuk setiap produk dibatasi pembelian maksimal 2 kilogram (kg) per hari.