:
Oleh MC Kabupaten Merauke, Selasa, 14 Juni 2016 | 08:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 413
Merauke, InfoPublik – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Merauke Drs Agustinus Joko Guritno, M.Si mengharapkan pemuda yang ada di Kabupaten Merauke untuk bisa berbuat secara nyata. Tidak hanya bisa berbicara namun juga bisa memberikan masukan-masukan yang konstruktif yang dapat dilaksanakan untuk kemajuan pemuda dan pembangunan di Kabupaten Merauke.
Harapan ini disampaikan Joko Guritno saat membuka Simposium Pemuda Kabupaten Merauke yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Merauke, Kamis (9/6).
Pemuda, jelas Joko Guritno, tidak hanya bisa memberikan kritikan, namun sejatinya juga masukan-masukan demi kemajuan daerah ini yang tentunya masukan itu bisa dilaksanakan secara nyata.
’’Sumbang saran itu dalam rangka membuat kebijakan-kebijakan dalam upaya pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Merauke,’’ terangnya.
Menurut Joko Guritno, setiap organisasi pemuda tersebut pasti akan miliki versi dan pemikiran yang bebeda antara satu dengan yang lain dalam upaya memajukan bangsa dan negara terlebih Kabupaten Merauke.
‘’Pemikiran yang berbeda beda itu boleh-boleh saja tapi kita hidup di negara demokrasi. Tapi diharapkan semua berada pada bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,’’ tandasnya.
Dikatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam dalam rangka pembinaan penuda di Kabupaten Merauke. Oleh karena itu, melalui simposium pemuda ini, Joko Guritno mengharapkan masukan-masukan yang konstruktif untuk kemajuan Kabupaten Merauke terlebih pemuda kedepan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Merauke Drs Thobias Wallong menjelaskan, simposium yang bertemakan membangun budaya pemuda peduli bangsa adalah untuk menyampaikan apa yang terjadi di kalangan pemuda dan bagaimana perkembangan pemuda dan pemuda harus berbuat apa.
‘’Dalam kegiatan ini, kita saling memberikan informasi untuk kita diskusikan, sehingga persoalan-persoalan yang dialami pemuda dapat dicari solusinya atau jalan keluarnya,’’katanya.
Secara nasional, Narkoba, Miras dan lain sebagainya, jelas Thobias Wallong, kebanyakan dilakukan oleh pemuda sehingga perlu penguatan integritas pemuda, sehingga pemuda betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik.
‘’Jadi dia tidak hanya sebatas berbicara tapi dia dapat bicara dan bisa mengimplementasikan dalam kehidupannya maupun dalam organisasi,’’ tandas Thobias Wallong. (02/mc/mrk/Abd/Kus)