Mentan Minta Efisiensi Penyaluran Bahan Pokok

:


Oleh MC Provinsi Sumatera Selatan, Jumat, 10 Juni 2016 | 15:55 WIB - Redaktur: Tobari - 308


Palembang, InfoPublik - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman segera melakukan pemutusan mata rantai produsen penyalur bahan pokok agar tidak terjadi peningkatan harga di pasaran. Hal tersebut dikatakannya saat Launching Pasar Penyeimbang di halaman Kantor Dinas Pertanian Sumatera Selatan, Palembang, Kamis (9/6).

Andi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab melonjaknya harga sembako di pasaran adalah karena proses pendistribusian yang terlalu lama dan tidak langsung ke konsumen.

Untuk menekan harga tersebut, maka pihaknya berencana akan mengubah struktur mata rantai penyaluran bahan pokok agar harga bisa menjadi lebih murah. Diharapkan proses realisasinya akan bisa dinikmati masyarakat satu sampai tahun tahun kedepan.

Jadi solusi menekan harga ini kita buat program jangka pendeknya, kita melakukan operasi besar-besaran. Kemudian, solusi menengah panjang kita membangun Toko Tani Indonesia, bersinergi dengan seluruh stakeholder.

“Kepada para pengusaha, produsen kemudian dengan koperasi, sehingga mata rantai pasokannya diperpendek dari delapan menjadi tiga. Dari produsen langsung masuk ke Toko Tani yang bekerjasama dengan koperasi langsung ke konsumen," bebernya.

Saat ini pihaknya sedang mengusahakan untuk semua harga bisa turun di pasaran, khususnya bagaimana kemauan Presiden yang menyatakan harga daging harus bisa ditekan sekecil mungkin. Karena, saat ini di pasaran harga daging telah menyentuh angka Rp130.000 sampai Rp140.000 per Kg.

"Presiden minta harga daging itu maksimal Rp80.000 per Kg, namun permasalahan ini kita tidak bisa pecahkan dengan satu hari. Ini butuh waktu, namun kan dilihat bahwa beras sudah turun, bawang sudah turun, cabe sudah turun minyak goreng turun secara nasional, bawang 5%, ayam juga sudah turun," ungkap dia.

Masyarakat saat ini diminta jangan terlalu menyalahkan kepada pemerintah maupun produsen atas tingginya harga pokok, karena sebenarnya produksi yang dilakukan sudah cukup namun memang terkendala masalah-masalah. Hal inilah yang harus dicari solusi bersama-sama agar bisa mendapatkan jalan keluar yang baik.

"Jangan saling menyalahkan, mari kita perbaiki tentang niaga. Jika ada penyalahgunaan hukum, maka kita berikan tindakan hukum. Kami yakin penegak hukum akan tegas," tegas Andi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Permana mendukung dan melaksanakan program Menteri Pertanian yang akan memutus pemasok yang dianggap terlalu tidak penting. Tujuannya agar mengefisienkan penyaluran bahan pokok langsung ke konsumen, sehingga harga bahan pokok menjadi murah.

"Ya sesuai dengan apa yang diungkapkan menteri, naiknya harga ini karena permintaan meningkat. Kemudian pasokannya tidak lancar, maka dilakukan pemotongan mata rantai agar tidak merugikan semua pihak. Diharapkan semua pihak akan kebagian keuntungan," ungkap Permana.

Ditambahkan dia, melalui operasi pasar yang dilakukan ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Khususnya harga daging dan diutamakan akan menjual di beberapa daerah kantong-kantong berpendapatan ekonomi lemah.

"Ini sampai dengan habis 7 ton yang disiapkan sehari kita bisa habiskan 500 kilogram," kata Permana. (mc sumsel/raf/toeb)