Indonesia dan Fiji Kerja Sama Penanggulangan Bencana

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 7 Juni 2016 | 14:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 773


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sangat mendukung penanggulangan bencana Pemerintah Fiji.

Dukungan tersebut terwujud melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia yang diwakili Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Pemerintah Fiji diwakili Menteri Pertanian, Pembangunan Maritim dan Penanggulangan Bencana Fiji Inia Seruiratu di Suva, Fiji, Senin (6/6) kemarin waktu setempat, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (7/6).

Menurut Sutopo, MoU tersebut merupakan terobosan kerja sama bilateral antara dua negara. “Pemerintah Indonesia dan Fiji terdorong melakukan kerja sama penanggulangan bencana pasca bencana topan Winston yang melanda Fiji pada Februari 2016 lalu,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Inia mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Pemerintah Indonesia telah menguatkan Pemerintah Fiji, khususnya masa pemulihan pasca bencana.

“Di sisi lain, bantuan kemanusiaan Indonesia telah bermanfaat bagi masyarakat Fiji di wilayah terdampak,” kata Inia.

Kerja sama kedua negara membahas soal penguatan pertukaran pengalaman dan keahilian dalam konteks pencegahan dan kesiapsiagaan.

Termasuk mengenai adaptasi perubahan iklim dan pemulihan, pelatihan dan workshop, bantuan kemanusiaan, serta dukungan kerja sama lain yang disepakati.

Willem mengatakan bahwa MoU ini awal dari hubungan kerja sama di bidang bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. “Pemerintah Indonesia selalu siap dalam mendukung Pemerintah Fiji, atas nama kemanusiaan,” kata Willem. 

Sementara itu, pemulihan dini pasca bencana topan Winston yang melanda Fiji masih berlangsung hingga kini. Sejumlah 70 personel Zeni TNI AD masih menyelesaikan pembangunan kompleks sekolah Queen Victoria School yang hancur pascabencana Topan Winston.

QVS yang telah rampung sekitar 5 persen ini ditargetkan oleh personel TNI selesai pada Agustus tahun ini. Para personel tersebut akan merampungkan fasilitas penunjang sekolah seperti laboratorium, aula, serta asrama.

Total bantuan pembangunan QVS mencapai empat miliar dolar AS. Pemimpin personel TNI yang ditugaskan Yanfri Satria mengatakan bahwa sebagian besar material dan peralatan telah disiapkan di Indonesia, namun beberapa material tertentu serta peralatan besar dipasok dari Fiji.

Sebelum proses pembangunan QVS, para personel ini telah menyelesaikan kapel sekolah di daerah Lawaki. Selain melakukan penandatanganan MoU, Willem meninjau para personel TNI yang sedang menyelesaikan pembangunan kembali kompleks Queen Victoria School (QVS) pada Senin (6/6) di Lawaki, Fiji.

Topan Winston yang berkecepatan 320 km per jam ini mengakibatkan lebih 40 orang meninggal dunia. Sekitar 350 ribu atau 40 persen warga terdampak karena topan ini. Ribuan warga mengungsi di tempat-tempat evakuasi, seperti di wilayah Pulau Viti Levu dan Koro. Topan ini merupakan salah satu topan terbesar yang pernah melanda Fiji.