Gubri Dan Bupati Buka Prosesi Ritual Adat Potang Mogang

:


Oleh Prov. Riau, Jumat, 3 Juni 2016 | 08:25 WIB - Redaktur: Tobari - 358


Pelalawan, InfoPublik - Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman didampingi Bupati Pelalawan HM Harris membuka prosesi upacara rituial adat mandi Balimau Kasai Potang Mogang menyambut Bulan Suci Ramadhan 1437 H/2016 M, di balai anjungan tepian ranah tanjung bunga Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam, Kamis (2/6).

Rangkaian pembukaan prosesi mandi balimau kasai potang mogang yang merupakan acara adat syarat membersihkan diri menyambut ramadhan ini, berlangsung sangat meriah yang diselenggarakan dari pagi pukul 09.30 hingga 15.30 Wib.

Sedangkan puncak prosesi adat tersebut, ditandai dengan adanya penyiraman air ukup kepada tokoh adat yang dilanjutkan dengan perlombaan sampan hias oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Pelalawan.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Sultan Pelalawan pewaris kerajaan Asyidisyarif HT Kamaruddin Haroen, Ketua DPRD Kabupaten Nasaruddin SH MH, Kasubbid Promosi Wisata Petualangan Deputi Segmen Pasar Personal Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI Suryanto.

Dalam sambutannya, Bupati Pelalawan HM Harris, selaku Datuk Setia Amanah Payung Panji Adat kabupaten Pelalawan, mengatakan, bahwa upacara ritual adat Mandi Balimau Potang Mogang ini merupakan salah satu rangkaian acara rutinitas tahunan masyarakat Kecamatan Langgam dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan.

Sedangkan acara diawali saat rombongan Bupati Pelalawan HM Harris dengan iring-iringan pawai, menghantarkan para datuk dari balai kepenghuluan adat Kelurahan Langgam menuju Balai anjungan tepian ranah Tanjung Bunga.

Dan sebelum ritual mandi balimau, maka dilaksanakan upacara adat togak tonggol yang dipimpin oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu yang disaksikan langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris selaku payung negeri adat kabupaten Pelalawan. 

Jadi, Tonggol ini adalah sejenis bendera panji adat sebagai simbol kebesaran suku-suku di kalangan masyarakat adat Langgam. Dimana tonggol ini dikibarkan diatas tiang panjang dari batang bambu.

Sedangkan pengibarannya atau penegakannya adalah pertanda bahwa suku pemilik tonggol tersebut tidak memiliki permasalahan di dalam adat.

“Karenanya suku tersebut berhak didalam adat untuk menegakkan tonggol pada acara-acara adat seperti mandi balimau potang maogang ini dalam rangka menyucikan diri menyambut bulan suci ramadan," ujarnya.(MC Riau/Iin/toeb)