Indonesia Siapkan Pekerja Formal ke Qatar dan UEA

:


Oleh H. A. Azwar, Rabu, 1 Juni 2016 | 21:16 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dakhiri menyatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah penempatan pekerja formal ke Negara Qatar dan Uni Emirat Arab.

Salah satu langkahnya adalah memetakan kebutuhan pasar kerja formal di kedua negara tersebut yang bisa diisi oleh pekerja Indonesia terlatih dan tersertifikasi (Tenaga Profesional Indonesia), terutama sektor konstruksi, jasa perhotelan dan enginering.

“Hingga kini kami terus koordinasi intensif dengan Kemlu, KBRI/KJRI Qatar dan UEA, serta BNP2TKI untuk memastikan kemudahan pelayanan dan peningkatan perlindungan bagi TPI yang berminat bekerja di kedua negara tersebut,” kata Hanif saat menjelaskan hasil lawatannya ke negara Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab kepada media di kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu (1/6).

Dalam kunker ke tiga negara Timur Tengah pada 23-26 Mei itu, Menaker didampingi oleh Dirjen Binapentasker Hery Soedarmanto dan Dirjen Binalatttas Khairul Anwar, mengunjungi KJRI, KBRI, Menaker Arab Saudi dan UEA, Kadin Qatar, shelter TKI, LSM atau kelompok peduli TKI dan berdialog dengan TKI bermasalah di tiga negara yang dikunjungi.

Hanif menjelaskan, dalam pertemuan dengan Menteri Administrasi Pembangunan, Tenaga Kerja dan Sosial Negara Qatar Dr Eisa Saad A Al-Naimi, pada tahun 2016 ini, Indonesia diberikan peluang untuk mengisi 24.000 lowongan kerja di berbagai bidang di negara penghasil gas terbesar di dunia itu.

Negara Qatar memang gencar melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang seperti industri pengolahan, transportasi, gedung perkantoran, hotel, pelabuhan dan lain-lain. Kebutuhan akan operator, teknisi, manajer dan insinyur sangat tinggi seiring dengan terus meningkatnya pasar kerja setempat.

Tapi tentunya kita juga harus memilih jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan pekerja Indonesia. Jangan terus memilih pekerjaaan konstruksi yang di-outdoors karena di sana suhunya sangat panas, lebih baik cari pekerjaan yang kontruksi di indoor atau dalam ruangan, jelas Hanif.

Oleh karena itu, Hanif mengistruksikan kepada Dirjen Binapenta Kemnaker Hari Sudarmanto untuk menyiapkan data pekerja terampil (TPI) berikut spesialisasinya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja Qatar.

Kita juga dituntut harus menyiapkan skema dan proposal investasi pelatihan kerja sebagaimana diminta oleh pemerintah Qatar dan dikoordinasikan dengan Kemlu dan KBRI Qatar.

Jadi, saya minta agar investasi pelatihan kerja di Qatar segera ditindaklanjuti. Siapkan data pekerja terampil berikut spesialisasi kebutuhan pasar kerja. Jangan hanya ambil dari alumni di BLK, tapi juga koordinasikan dengan kementerian lain. Siapkan skema proposal investasi pelatihan kerja dan koordinasikan dengan KBRI Qatar, tukas Hanif.