Khatam Al Quran Usia Dini Melestarikan Budaya Banjar

:


Oleh MC Banjar, Selasa, 24 Mei 2016 | 10:41 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Martapura, InfoPublik – Pelaksanaan khataman Al Qur’an adalah implementasi dari Perda No. 4 Tahun 2004 tentang Khatam Al Qur’an bagi peserta didik pada pendidikan dasar di Kabupaten Banjar.

Sabtu, (21/5), Bupati Banjar H. Khalilurrahman berkunjung ke Masjid Al Huda Desa Sungai Bakung untuk menghadiri khataman Al Qur’an yang diikuti 31 SD se-Kecamatan Sungai Tabuk dengan jumlah 631 orang anak, terdiri dari 290 orang laki – laki dan 341 orang perempuan.

“Anak – anak senang, gak?” tanya Guru Khalil panggilan akrab Bupati Banjar. “Senaang..”, jawab mereka semua.

“Alhamdulillah bahwa kita pada hari ini bisa berkumpul di ruang induk Masjid Al Huda Desa Sungai Bakung Kecamatan Sungai Tabuk dalam rangka kita menghadiri bersama – sama khataman Quran se-Kecamatan Sungai Tabuk,” ucapnya bersyukur.

Untung saja di daerah kita ini ada Perda Khatam Quran No. 4 Tahun 2004. “Jaka tidak, ikam handak kawin ngalih banar bila kada khatam Quran,” ucap Guru Khalil dalam Bahasa Banjar.

Dahulu orang Kabupaten Banjar ini bila hendak kawin, wajib khatam Al Quran. “Bila tidak bisa membaca Al Qur’an, Ya Allah, supan banar (memalukan),” ungkapnya.

Oleh sebab itu, oleh Pemkab Banjar, atas usul anggota – anggota DPRD, atas usul masyarakat, waktu itu Rudy Ariffin, Bupatinya, lalu mengeluarkan Perda No. 4 Tahun 2004 tentang Wajib Khatam Qur’an terhadap murid – murid SD. “Wajib khatam !!,” tegasnya.

“Kita membuat Perda No. 4 Tahun 2004 untuk melestarikan budaya masyarakat di Kabupaten Banjar yang sudah ada. Sudah jadi budaya,” terang Bupati Banjar.

“Orang handak kawin bekhatam Quran. Lalu kita lestarikan. Kita pertahankan dengan dibuatkan perda,” terang Guru Khalil menjelaskan asal mula kenapa perda khatam Al Qur’an dibuat.

Camat Sungai Tabuk HM Arsyad pun berharap dan mengajak kepada anak – anak peserta khatam Quran dan anak – anak lainnya, bila sampai waktunya sholat, ya langsung sholat, bila sampai magrib juga sholat, jangan ada yang berkeliaran di luar rumah.

“Tetaplah mengaji setiap hari, walaupun sudah khatam Al Qur’an. Minimal habis sholat magrib, mengaji. Boleh baca Yasin aja. Jangan hanya menonton televisi bila sudah magrib,” pintanya. Kita mendidik anak supaya anak kita itu lebih daripada kita.

Tampak hadir dalam acara kali ini, Anggota DPRD Kab. Banjar Ruslan, Sekretaris Disdik Banjar Rakhmat Dhany, Kemenag Kabupaten Banjar, UPT Pendidikan Sungai Tabuk, Polsek Sungai Tabuk, perwakilan Komando Rayon Militer 1006/09 Kec. Sungai Tabuk, Kepala KUA Sungai Tabuk, Karang Taruna, guru – guru agama dan para tokoh masyarakat. (Hum/ar/Mcbanjar/zay/Kus)