Presiden Sebut Korupsi, Pengangguran, dan Kesenjangan Sebagai Masalah Rumit

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 16 Mei 2016 | 11:18 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 374


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menegaskan tiga masalah rumit yang dihadapi ketika menjabat sebagai Kepala Negara, yakni korupsi, pengangguran, dan kesenjangan penghasilan.  

Presiden mengatakan langkah untuk mengantisipasi korupsi dilakukan dengan perbaikan sistem, seperti yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Cegah gratifikasi, amplop-amplop. Kalau sistem terbangun baik, ruang korupsi jadi tidak ada. Penindakan dilakukan secara masif dan keras oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi titik beratnya adalah bagaimana kita membangun sistemnya," ujar Presiden Joko Widodo ketika bertemu  Diaspora dan masyarakat Indonesia di Seoul, Korea Selatan, Minggu (15/5) malam.

Kemudian  dalam menyiapkan lapangan kerja, karena pengangguran di Indonesia secara persentase di bawah angka pengangguran di Eropa, tetapi mencapai angka di atas 30 persen. "Di Indonesia 5,6 persen tapi dikali 250 juta penduduk, itu bukan angka kecil. Bukan angka sedikit," ujar Presiden. 

Sedangkan  masalah kesenjangan penghasilan yang menyebabkan jurang antara kaya dan miskin semakin melebar. "Ada gap, kini ratio kita 0,40-an dan ini juga harus diturunkan," tutur Presiden.