Semua Komponen Bangsa Perlu Waspadai Paham Komunis

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 13 Mei 2016 | 20:10 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 461


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta seluruh komponen bangsa agar senantiasa mewaspadai  bahaya laten komunis yang dimotori oleh Partai Komunis Indonesia.

Dulu sering kali kita ingatkan bahwa bahaya laten komunis pasti akan muncul lagi dan malah ditertawakan. Bahkan paham komunis disebut-sudah tidak ada lagi.

“Ternyata sekarang mulai muncul dari berbagai kegiatan maupun artribut-artribut. Jadi kita patut curiga yang bilang paham komunis tidak muncul lagi. Mungkin dia yang komunis," kata Ryamizard pada acara Tatap Muka dengan Purnawirawan TNI, Ormas Kepemudaan dan Ormas Keagamaan dalam rangka antisipasi bangkitnya gerakan PKI di Balai Kartini Jakarta, Jumat (13/5).

Ia mengatakan, kalau tentara pensiun Sumpah Saptamarganya tetap melekat yaitu menjaga kedaulatan negara dan yang berideologi Pancasila kemudian satria Indonesia pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.

"Sumpah ini tidak pernah luntur dan dicabut sampai mati, jadi saya sampaikan bahwa negara kita ini adalah negara Pancasila," tegasnya.

Pancasila alat pemersatu rakyat Indonesia. Kita harus yakin sebagai komponen bangsa,  dari berbagai suku dan agama karena Pancasila bermacam suku bangsa tapi satu, tandasnya.

Menhan lantas mengutip pesan Jenderal Sudirman. "Kita ini dipihak batiniah melawan lahiriah. Dan batiniah pasti menang. Karena batiniah dilindungi Allah SWT. Jadi paham Pancasila itu batiniah," katanya.

Menteri Ryamizard menginginkan agar negara ini tidak ada yang ribut-ribut tapi damai dan tenang. "Jadi kami selalu mengingatkan, saya tidak ingin ada pertumpahan darah, dan tidak ada mengasut sana sini karena bisa terjadi pertumpahan darah di negara kita ini. Saya berharap yang sudah-sudahlah dan yang dulu terjadi jangan dimunculkan lagi tapi marilah kita ke depan membangun bangsa ini dengan damai dan tenteram. NKRI dengan landasan Pancasila," tandasnya.