Ribuan Warga Iringi Pelebon Keluarga Kerajaan Ubud

:


Oleh MC Kabupaten Gianyar, Senin, 9 Mei 2016 | 09:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 3K


Gianyar, InfoPublik - Ribuan warga iringi Pelebon (Kremasi) Agung Almarhum Cokorda Putra Widura (34) asal Puri (Kerajaan) Saren Kauh  Kelurahan/Kecamatan Ubud  Kabupaten Gianyar, Minggu (8/5).  Jenasah diberangkatkan ke Setra (Kuburan) Dalem Puri dari Puri Saren Kauh Ubud pukul 12:30 Wita dengan menggunakan Bade Tumpang Sia (tempat jenasah bertingkat sembilan).

Bade setinggi 21 Meter dengan bobot delapan ton tersebut diusung ratusan warga secara bergantian menuju Setra Dalem Puri yang jaraknya sekitar 1 Km.  Bade dibuat atas arahan Tjokorda Gde Raka Sukawati, seorang tokoh asal Puri Saren Ubud.

Sebelum bade diberangkatkan menuju kuburan, terlebih dahulu diupacarai oleh dua orang pendeta yakni Ida Pedanda Putra Ngenjung asal Gria Duda Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem dengan Ida Pedanda Budha asal Gria Gunung Sari Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar.

Prosesi pemberangkatan jenasah ke Setra Dalem Puri diawali dengan menaikkan jenasah ke Bade tumpang sembilan diiringi tabuh Angklung, iringan bandrangan, tedung, Bungan Jaja yang diusung warga asal  Banjar Kebon Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang.

Iringan berikutnya merupakan pengusungan tempat pembakaran jenasah berupa Lembu Selem seberat 1 ton dengan panjang 2,25 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 6 meter yang dikerjakan Tjokorda Ngurah Suyadnya. 

Lembu ini diusung warga asal Banjar Ubud Tengah, Taman Klod dan Desa Pakraman Payogan yang mengusung secara bergantian. Sedangkan Bade Tumpang Sembilan diusung warga Banjar Ubud Klod, Banjar Ubud Kaja, Banjar Sambahan, dan Desa Pakraman Bentuyung-Sakti Kecamatan Ubud.  

“Kami selaku tetua Puri Saren Kauh Ubud dan juga sebagai kakek almarhum, mengucapkan terima kasih atas bantuan semua warga, dan mohon maaf jika ada kesalahan almarhum semasa hidup, kami juga mohon doa agar almarhum diberikan tempat sesuai dengan amal baktinya,” terang Tjok Raka Kerthyasa.

Prosesi kremasi/pelebon yang cukup besar ini dilakukan mengingat almarhum Cokorda Putra Widura adalah cucu tertua dari penguasa Puri Agung Ubud yakni alm. Tjokorda Agung Suyasa. Cokorda Putra Widura yang merupakan PNS di Bapedda Kabupaten Gianyar meninggal pada 7 Maret lalu karena asma akut.

Pelebon/ kremasi anggota Kerajaan Ubud selalu menarik perhatian para wisatawan dan masyarakat Bali karena prosesi dilakukan secara besar-besaran dan melibatkan ribuan warga. 

Prosesi ini menjadi semacam atraksi budaya yang bisa dinikmati oleh warga sekitar dan juga wisatawan. Tak jarang wisatawan dan para photografer mengabadikan moment langka ini, bahkan ada yang sampai memanjat pohon dan naik di atap rumah penduduk.

Pelebon Agung juga dihadiri Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, jajaran Pangdam IX Udayana, jajaran SKPD Kabupaten Gianyar, Kapolres Gianyar, AKP Farman, tokoh Puri se-Bali, tokoh masyarakat serta ribuan warga sekitar yang turut membantu pelaksanaan pelebon. (MC.Gianyar/Humas/Kus)