Desa Garojou Akan Diusulkan Menjadi Desa Adat

:


Oleh mctidore, Senin, 25 April 2016 | 08:44 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Tidore, InfoPublik - Desa Garojou akan diusulkan menjadi Desa Adat, dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan berupaya mendorong usulan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar dilakukan pembahasan untuk melengkapi persyaratan Desa Garojou sebagai Desa Adat.

Demikian disampaikan Wakil Walikota Drs. Muhammad Senin di sela-sela sambutannya pada upacara puncak peringatan Hari Jadi Garojou ke-52 yang dipusatkan di lapangan olahraga Desa Garojou Kecamatan Oba Utara, Kamis (21/4).

Wakil Walikota Muhammad Senin menambahkan usulan Desa Adat ini sudah tepat mengingat Garojou sendiri saat ini telah berusia 52 tahun, ini berarti dari sisi sosial dan sejarah, Garojou sudah sangat kaya dan berkembang sejak lama.

Muhammad Senin mengharapkan kepada seluruh masyarakat Desa Garojou agar peringatan Hari Jadi ini lebih bermakna evaluatif, artinya dilakukan evaluasi dari seluruh masyarakat terutama aparatur Pemerintahan Desa bersama masyarakat terhadap segala tantangan dan hambatan yang dihadapi, baik dari sisi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

“Dari evaluasi tersebut akan diketahui kemajuan yang telah dicapai Desa Garojou maupun kekurangan yang patut diperbaiki ke depan,” kata Muhammad Senin.

Sultan Tidore, H. Husain Syah dalam sambutannya menjelaskan 52 tahun silam, Sultan Tidore saat itu, Sultan Zainal Abidin Syah meminta kerelaan masyarakat Kalaodi yang merupakan penduduk asli Pulau Tidore untuk berhijrah ke Pulau Halmahera.

Pilihan Sultan untuk memindahkan penduduk Kalaodi ke Halmahera tentu bukan tanpa alasan. Dan tentunya masyarakat Kalaodi merupakan pilihan terbaik Sultan Tidore untuk ikut transmigrasi lokal, dan terbukti sampai saat ini telah banyak kemajuan yang dicapai masyarakat Kalaodi di Garojou yang terus bertahan sampai saat ini.

Dengan ditetapkannya Sofifi sebagai Ibukota Provinsi yang berada di Kecamatan Oba Utara, Sultan mengajak masyarakat Garojou untuk tampil sebagai garda terdepan pembangunan Kota Sofifi.

Sebagaimana dijelaskan Ketua Panitia Pelaksana, Wahyudin B. Salahudin, peringatan hari jadi Desa Garojou untuk merefleksikan serta menceritakan kembali perjalanan sejarah Garojou sebagai wujud historis masyarakat Kalaodi.

Dimana masyarakat Garojou adalah penduduk asli kampung Kalaodi yang telah lama mendiami Pulau Tidore dan 52 tahun silam mengikuti ajakan Sultan Tidore untuk pindah ke Halmahera.

Hal ini juga dikuatkan dengan informasi dari pembacaan sejarah singkat Desa Garojou yang disampaikan sesepuh masyarakat Kalaodi, Hamid Usman

Untuk memperingati pemindahan penduduk Tidore ke Halmahera, panitia pelaksana berencana akan membangun monument peringatan hijrahnya masyarakat Kalaodi yang diberi nama Monumen Jou Kota. Pembangunan monument ini ditandai peletakan batu pertama oleh Sultan Tidore, Husain Syah dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Senin.

Peringatan Hari Jadi Garojou ini dimeriahkan dengan kesenian Kabata dan persembahan teater dari Sanggar Seni Jou Kota yang menceritakan proses pemindahan masyarakat Kalaodi dari Tidore ke Halmahera (Garojou). (mc tidore/humas/toeb)