Paruhum Nali Siregar Terpilih Jadi Dirtek PDAM Tirta Uli

:


Oleh MC Kota Pematangsiantar, Jumat, 22 April 2016 | 16:49 WIB - Redaktur: Tobari - 985


Pematangsiantar, InfoPublik - Paruhum Nali Siregar SE (Penjabat Dirtek) akhirnya terpilih jadi Direktur Teknik PDAM Tirta Uli sisa periode 2014-2018. Sementara, rivalnya M. Aris Edy Saputra SE akan tetap menduduki jabatannya semua sebagai Kabag Perlengkapan.

Kedua calon ini merupakan kader-kader utama PDAM, yang secara akademis maupun teknis sangat layak menduduki jabatan Dirtek PDAM. 

“Karena itu, saya minta semua jajaran Direksi, Kabag dan seterusnya sampai ke seluruh pegawai PDAM bisa bekerjasama dengan Paruhum Siregar, demikian juga sebaliknya,”ujar Penjabat Walikota Drs.Jumsadi Damanik saat membacakan kandidat terpilih, Jum’at (22/4), di Aula PDAM Jalan Porsea. 

Sebelumnya, kedua kandidat mengikuti serangkaian tes wawancara serta menyampaikan visi-misi sebagai kandidat Dirtek, di hadapan seluruh Dewan Pengawas, Direktur Utama Badri Kalimantan SE, Direktur Umum Hotner Simanjuntak SE dan seluruh Kepala Bagian PDAM.

Bertindak sebagai pewawancara adalah Ir.Renward Simanjuntak MM (Kepala Bappeda) serta Dra.Neslianita Sinaga (Staf Ahli Walikota). Selesai itu, Pj Walikota tampak menggelar rapat singkat dengan Dewan Pengawas dan Tim Pewawancara. 

Dalam pemaparannya, Paruhum berkomitmen menekan kebocoran air yang mencapai 26-30% yang mengakibatkan kerugian pendapatan perusahaan. Untuk itu, pria kelahiran Langgapayung tahun 1971 ini akan melakukan berbagai upaya, yakni evaluasi distribusi, peremajaan pipa dan meteran serta tertib administrasi.

“Selain itu, ketersediaan sumber air harus dijamin agar distribusinya lancar sampai ke pelanggan. Kondisi saat ini, 9 umbul dan 22 sumur bos masih memadai melayani sebanyak 57.880 lebih pelanggan kita,” bebernya.  

Strategi yang dilakukan Paruhum, disarikan dalam “Empat K” yakni Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan. Peningkatan kemampuan dan sumber daya tenaga teknik di PDAM secara bertahap harus terus dibenahi. Karena masalah teknik inilah yang menjadi ujung tombak pelayanan PDAM. 

“Kita akan upayakan menjawab keluhan pelanggan dengan memberikan layanan cepat dan tepat melalui call center,” katanya.

Jika ada keluhan pelanggan soal kerusakan atau kemacetan air, dalam waktu paling lama 30 menit, petugas harus sudah sampai di lokasi. Hal ini yang menjadi harapan kita semua, sehingga protes masyarakat akhir-akhir ini bisa terjawab, sehingga tak terus menerus menjadi polemik. 

Pada bagian akhir wawancara, Renward dan Neslianita mengharapkan Dirtek yang terpilih untuk komit menjalankan visi dan misinya bersama jajaran Direksi lainnya. Renward menggaris-bawahi, bahwa kedepan tantangan utama yang akan dihadapi PDAM Tirta Uli adalah ketersediaan sumber air serta perbaikan jaringan distribusi. 

Hal ini mengingat sumber mata air PDAM berada di Kabupaten Simalungun serta biaya operasional yang terbatas. Untuk itu, seorang Dirtek harus bisa mencari peluang dan melakukan terobosan menjawab kedua masalah tersebut. (Humas Pemko Pematangsiantar/toeb)