Tinjau Latihan Fisik Atlet Prima, Kemenpora Janji Penuhi Kebutuhannya

:


Oleh Astra Desita, Sabtu, 9 April 2016 | 22:36 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 147


Jakarta, InfoPublik, - Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot Dewabroto bersama Kepala Satlak PRIMA Achmad Sucipto, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Abdul Syukur meninjau latihan fisik atlet PRIMA dari cabang olahraga atletik, pencak silat dan dayung.

Peninjauan yang dilakukan di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta, Jumat (8/4) ini untuk mengukur kesiapan atlet  menjelang SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Gatot Dewabroto menyampaikan pihaknya sangat konsen karena sejumlah atlet dari beberapa cabang olahraga akan dan telah diketahui kemampuan physical testnya baik indurance, power, muscle dan lainnya.

"Para atlet yang latihan disini tidak melihat cabang yang digeluti tetapi kemampuan fisiknya karena ada skala penilaiannya misalnya berdasarkan catatan ada yang harus di try out kan ke luar negeri untuk rekomendasi selanjutnya," kata Gatot.

Menurutnya, hasil dari tes terakhir hari ini akan menjadi catatan untuk dipersiapkan ke Asian Games 2018, bukan olimpiade.

"Dua tahun menjelang AG 2018 adalah bukan waktu yang ideal karena di negara lain minimal persiapan nya lima hingga tujuh tahun, senada dengan Kasatlak Prima dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun harus ada pembenahan yang berarti," katanya.

Para atlet nasional sebagian besar performance nya kurang maksimal atau 'bolong-bolong'. "Kesempatan ini kita berharap hasil yang terbaik dengan standart internasional, kami berterima kasih kepada Satlak Prima yang telah berinisiatif agar menghasilkan rekomendasi yang berbobot, apapun hasilnya cabor harus terima," ujarnya.

Deputi yang baru dilantik beberapa hari lalu ini mengatakan nutrisi dan asupan vitamin para atlet sangat kurang dan gaya hidup mereka yang salah, pengaruh terbesar adalah dari keluarga, lingkungan, serta kedisiplinan.

Terkait terlambatnya peralatan yang digunakan atlet pihaknya menilai hal itu akan segera diselesaikan dengan cepat. "Keterlambatan peralatan selalu berulang selain anggaran dan gaji, pemerintah menyikapi akan secepatnya memangkas birokasi yang selama ini terkenal memakan waktu lama, misalnya DIPA yang baru turun akan memakan waktu panjang, kami memerintahkan Asdep kami untuk koordinasi dengan Satlak Prima untuk melakukan 'potong kompas'," urainya.

Semantara itu Kasatlak Prima Achmad Sutjipto berharap melalui tes ini dapat diketahui secara pasti profil performance fisik dari atlet.

"Bagi atlet yang lolos melewati ambang batas tuntutan spesifik dari cabornya akan dikonfirmasi dengan screening medic untuk di tes di laboratorium sehingga hasilnya kita bisa memahami peta posisi awal atlet, yang belum lolos masuk 'bengkel' dulu build up the engine untuk membangun mesinnya lagi dan tiga bulan mendatang kita tes ulang," kata Cipto.

"Kita ada waktu beberapa bulan untuk menyiapkan dan merencanakan secermat-cermatnya persiapan menuju SEA Games 2017 Malaysia, beberapa cabang olahraga berbeda-beda standart atlet elitenya, para atlet ini rata-rata kualitasnya belum memuaskan, kebanyakan mereka lemah di daerah lumbar pelvic hop complexs yakni pusat gerak otot besar karena mereka belum dilatih dengan baik," katanya.