Wabup Sidoarjo Buka Musabaqoh Kitab Kuning Tingkat Nasional

:


Oleh MC Kabupaten Sidoarjo, Minggu, 3 April 2016 | 13:40 WIB - Redaktur: Tobari - 444


Sidoarjo, InfoPublik - Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu tempat digelarnya Musabaqoh Kitab Kuning Tingkat Nasional. Ada beberapa pondok pesantren di Indonesia yang menggelar kegiatan tersebut.

Di Kabupaten Sidoarjo, Musabaqoh Kitab Kuning Tingkat Nasional di gelar di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo. Menandai dimulai pelaksanaannya, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH membuka kegiatan tersebut, Sabtu (2/4). 

Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan semacam ini perlu digiatkan. Musabaqoh Kitab Kuning akan menambah khazanah para santri dalam mempelajari agama Islam. 

Ia katakan membaca berbagai kitab seperti halnya kitab kuning seperti ini sangatlah perlu. Seperti halnya yang lakukan sampai sekarang oleh para ulama. Dengan banyak membaca akan menambah pengetahuan dan referensi dalam kehidupan.  

Ia katakan terbentnya NKRI, salah satunya berkat pemikiran para ulama. Banyak pemikiran serta referensi yang didapat dengan banyak membaca kitab-kitab yang ada. Hal itulah yang dilakukan oleh para kyai sampai sekarang.  

“Kenapa para kyai yang dahulu memegang pondok pondok itu sepakat mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, itu tidak lain karena kekayaan referensi, kekayaan kitab yang dibaca sehingga pemikirannya menjadi luas,”ucapnya.  

Sementara itu Ketua Panitia Musabaqoh Kitab Kuning H. Syaikul Islam Ali mengatakan digelarnya musabaqoh kitab kuning adalah untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk meneladani para ulama. Selain itu untuk menumbuhkan semangat berkompetensi para santri dalam menghadapi persaingan global.

Ia juga berharap melalui kegiatan semacam ini akan menjaga kelestarian khazanah pengetahuan dari para ulama. Sehingga dapat dijadikan bekal para santri dalam menghadapi tantangan zaman.  

Ia mengatakan kitab kuning adalah benteng yang kokoh bagi para santri. Kitab kuning dapat menjadi filter bagi para santri dari gempuran budaya luar yang tidak produktif atau bahkan cenderung merusak.

Ia katakana kitab kuning yang dipakai dalam musabaqoh kali ini adalah kitab Ihya Ulumuddin. Kitab tersebut memberikan pesan kepada kalangan pesantren akan pentingnya gerakan deradikalisasi. “Kitab Ihya ulumuddin ini merupakan salah satu kitab yang mengajarkan luasnya makna jihad,”ujarnya.

Ia juga mengatakan ada 100 santri putra maupun putri yang mengikuti musabaqoh kitab kuning kali ini. Ada sekitar 40 pondok pesantren di Jawa Timur yang tampil dalam babak penyisihan kali ini.

Bagi juara I dan II putra putri dalam babak penyisihan kali ini akan mengikuti babak final di Jakarta tanggal 12-13 April 2016 besok. Sedangkan bagi juara III dan IV akan mengikuti babak final tingkat Jawa Timur di Pondok Pesantren Denanyar Jombang. (humas/git/toeb)