Pemko Palembang Sulit Cari Lahan Untuk Kolam Retensi

:


Oleh MC Kota Palembang, Selasa, 29 Maret 2016 | 13:32 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 800


Palembang, InfoPublik -  Pemerintah Kota Palembang masih kesulitan mengatasi banjir di permukiman padat penduduk.Salah satu penyebab, sulitnya pemerintah mendapatkan lahan untuk dijadikan kolam retensi di sekitar kawasan padat hunian tersebut. Kolam retensi salah satu upaya mengatasi genangan air,  karena banjir.

Kesulitan mendapat lahan ini diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang, Darma Budhy, belum lama ini.

Menurut dia, pihaknya sudah menginformasikan ke semua kecamatan dan kelurahan, soal rencana membeli tanah warga untuk dibuat kolam retensi.

“Namun hingga kini belum ada respon. Tahun ini, kami targetkan membangun tujuh kolam retensi. Persoalannya sangat sulit mendapatkan lahan,” ujarnya.Karena itu, untuk saat ini, Dinas PU Bina Marga hanya memaksimalkan kolam retensi dengan cara pengerukan dan penambahan fasilitas pompa air.

Sebanyak dua kolam retensi yakni di RS Siti Khodijah dan Simpang Polda sudah masuk dalam program pengerukan (normalisasi).“Untuk kolam retensi Simpang Polda akan ditingkatkan volumenya dengan cara perluasan. Sejauh ini sudah ada rencana untuk membongkar lapangan parkir Polda dan sudah disetujui pemilik lahan,” jelasnya.

Palembang saat ini baru mempunyai sekitar 25 kolam retensi. Idealnya, kota yang lahannya mayoritas rawa ini memiliki sekitar 65 kolam retensi agar banjir bisa dikurangi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Adi Rusman, menjelaskan, curah hujan dengan debit tinggi dalam waktu satu jam sudah membuat puluhan titik banjir di sejumlah tempat di Palembang.

Menurutnya, saat di Palembang malah muncul titik-titik baru banjir, antara lain di Kompleks Perumahan Citra Damai, Vila Damai Indah 2, Perumahan Bukit Baru, Bukit Sejahtera, dan Poligon.” Rusman meminta pemerintah kota memberikan perhatian sangat serius terkait banjir ini. Soalnya, Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Ia juga menjelaskan, pemerintah akan membangun kolam retensi dan Rumah Pompa Sekip Bendung senilai Rp 200 miliar.“Jika proyek Sekip Bendung ini rampung maka jam genangan air dapat berkurang.”jelasnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan, Syamsul Bahri mengatakan, ibu kota provinsi ini butuh dibangun puluhan kolam retensi.Dalam kajian Pemprov Sumsel, Palembang butuh setidaknya 65 kolam retensi untuk mengantisipasi banjir.

Palembang saat ini baru punya 25 kolam retensi. Pemerintah Kota Palembang sendiri berencana membangun 47 kolam retensi. Kolam itu akan menampung air dari sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti Lambidaro, Borang, Sei Buah, Gasing, Bendung, Juaro, Kidul, Batang, Sriguna, Jakabaring dan DAS Kertapati.

Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki mengatakan, pembangunan kolam retensi bukan terkendala dana melainkan lahan. Lokasi yang akan digali pemerintah menjadi kolam umumnya milik warga yang enggan menjual, atau mematok dengan harga selangit.

“Kita sudah siapkan dana untuk membuat kolam retensi, tapi lahannya yang jadi kendala. Kita harap Pemerintah Kota Palembang dan provinsi segera menyelesaikannya agar dana tidak dikembalikan ke kas daerah atau negara,” ujarnya. (MC.Kota Palembang/Wahyu/Ria/Hidayatullah/eyv)