Puncak Karya Pujawali Ida Bhatara Turun Kabeh Di Pura Besakih

:


Oleh MC Karangasem, Jumat, 25 Maret 2016 | 15:39 WIB - Redaktur: Tobari - 3K


Karangasem, InfoPublik - Puncak Karya Pujawali Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Luhur Besakih, Desa Besakih Kec. Rendang Karangasem, digelar bertepatan dengan Purnamaning Kedasa, Budha Paing Krulut, Rabu (23/3).

Prosesi ritual Puncak Karya Pujawali  dengan nedunang (menstanakan) pralingga Ida Bhatara Kabeh di Bale Pesamuan Agung ini, di antaranya Pura Kiduling Kreteg, Pura Batumadeg, Pura Basukihan, Pura Hyang Haluh, Pura Banua Kawan, Pura Mrajan Kanginan, Pura Ulun Kulkul, Pura Mrajan Selonding, dan Pura Gelap, berlangsung khusuk.

Tampak Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, SH., MH  turut melakukan prosesi ritual mundut Pralingga Ida Bhatara yang usai di Ayun Widhi Ida Bhatara katuran tedun kairing ke Peselang.

Dari Balai Peselang Ida Bhatara menganugerahi rahmat pada umatnya. Selanjutnya Ida Bhatara Nyejer selama 21 hari, dari 23 Maret hingga Nyineb 13 April 2016 mendatang.

Prosesi Puncak Pujawali Ida Bhatara Turun Kabeh dimulai sejak pukul 10.00 Wita, yang dipadati  ratusan  pemedek termasuk pejabat pemerintahan yang hendak tangkil bersembahyang di upacara yang digelar setiap tahun ini memadati areal pura Besakih.

Pemedek pun harus rela antre menunggu giliran melakukan persembahyangan di pura Penataran Agung Besakih. Karya Pujawali ini diawali menghaturkan bebantenan kepada Ida Bhatara yang berstana di Padma Tiga agar diberikan anugrah, kedamaian dan keselamatan.

Di Penataran Agung Pura Besakih pemedek melaksanakan pemuspaan secara bertahap dipimpin Jro Mangku setempat, menjelang pukul 12.00 wita, diadakan persembahyangan bersama dan para Sulinggih maweda serta pengerajeg Ida Dalem Semaraputra dari Balai Gajah.

Muput Karya dengan bebantenan catur rebah, catur niri dan kelengkapannya, usai itu Puja Tri Sandya 11 kali pamuspaan. Prosesi ini juga diiringi berbagi tarian dari sejumlah para seniman seperti tari Rejang Dewa, tari Baris, Wayang Lemah, Bebondresan serta ditutup dengan Topeng Sidakarya.

Prosesi Puncak Karya Pujawali kali ini dipuput Sulinggih Ida Pedanda Deler Feling sareng Ida Pedanda Isteri Padmi Dencarik saking Griya Taman Buruan, Sibetan, Bebandem Karangasem.

Ketua Panitia Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh, Wayan Gunatra, mengatakan sebelum menggelar puncak Karya Pujawali Bhatara Turun Kabeh tersebut, juga sudah digelar rangkaian upacara lainnya. Seperti Nedunang Pralingga Ida Bhatara atau Arca-arca sebagai lambang Ida Bhatara Kabeh, pada Redite Wage Krulut,  Minggu (20/3).

Dilanjutkan di hari berikutnya, dengan Melasti ke Toya Sah di Desa Muncan, pada Soma Kliwon Krulut  (Senin, 21/3). Setelah itu, sehari sebelum digelar puncak Karya, terlebih dahulu digelar Upacara Mapepada pada Anggara Umanis Krulut (Selasa, 22/3).

Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa usai mengikuti prosesi ritual menyampaikan Pura Agung Besakih merupakan pusat kegiatan upacara agama bagi umat Hindu.

Di Pura ini setiap tahun dilangsungkan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, setiap sepuluh tahun sekali dilangsungkan upacara Panca Bali Krama dan setiap seratus tahun diselenggarakan upacara Eka Dasa Rudra.

Pelaksanaan Karya Ida Batara Turun Kabeh tahun 2015 ini,  jatuh pada Purnama Kedasa, Buda Paing Krulut (Rabu,23 Maret 2016). Pura Agung Besakih secara spiritual adalah sumber kesucian dan sumber kerahayuan bagi umat Hindu.

Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh sendiri  memang rutin digelar setiap tahun sekali, dari upacara Ida Bhatara Turun Kabeh ini, maknanya untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat pada umumnya menuju Karangasem cerdas, bersih dan bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana.

Disamping itu kepada seluruh umat semoga bisa pedek tangkil ngaturang bakti dan sekaligus mengambil maknanya agar kehidupan dan perilaku menjadi lebih baik, tercermin dari bakti di pura yang agung ini kemudian kita jalankan dalam perilaku kita sehari-hari, ujar Artha Dipa. (Humas Protokol Setda Kab. Karangasem/toeb)