Dondokambey-Kandouw Gelar Raker Perdana Dengan Bupati/Walikota

:


Oleh MC Prov Sulawesi Utara, Senin, 14 Maret 2016 | 11:49 WIB - Redaktur: Tobari - 302


Kotamobagu, InfoPublik - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama Wagub Drs Steven Kandouw menggelar rapat kerja (raker) perdana dengan para Bupati dan Walikota se-Sulut, di Kota Kotamobagu, Sabtu (12/3).

Raker ini merupakan wujud nyata dan komitmen untuk memberikan karya dan kerja terbaik bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan di Bumi Nyiur Melambai, terlebih khusus dalam upaya menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan.

Dalam raker ini, gubernur menyampaikan beberapa hal penting yang menjadi bagian dari visi-misinya seperti memerangi kemiskinan dan pengangguran, memastikan ketahanan dan kedaulatan pangan, optimalisasi sektor energi serta maritim di wilayah kepulauan dan perbatasan.

"Ini merupakan tantangan dan pekerjaan rumah yang belum selesai dan harus dengan segera kita selesaikan," jelas Gubernur.

Sementara terkait dengan kondisi kemiskinan di daerah ini, Gubernur mengatakan, sejak tahun 2015 lalu, jumlah penduduk miskin mencapai 217.150 jiwa yang bertambah sekitar 8,61 ribu jiwa, sedangkan persentase penduduk miskin Sulut pada bulan September 2015 sebesar 8,98%.

Kecenderungan meningkatnya jumlah dan persentase penduduk miskin terindikasi lebih banyak terjadi di perdesaan dibanding perkotaan. Di perdesaan 12,10% (159.140 jiwa) sedangkan perkotaan sebesar 5,26% (58.000 jiwa). 

"Ini menunjukan masalah kemiskinan di Sulut masih dominan merupakan fenomena perdesaan," terang Gubernur.

Sementara persentase perbandingan penduduk miskin antar kab/kota di Sulut pada Tahun 2015 adalah Bolmong 8,91%, Minahasa 8,81%, Sangihe 12,19%,  Talaud 10,27%, Minsel 10,08%, Minut 8,02%, Bolmut 9,61%, Sitaro 11,36%, Mitra 16,1%, Bolsel 15,28%, Boltim 6,92%, Manado 4,88%, Bitung 6,45%, Tomohon 6,57%, dan Kota Kotamobagu 5,98%. 

Olly mengakui ketika persentase penduduk miskin di perkotaan mengalami penurunan, justru persentase penduduk miskin perdesaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sekitar 1,5-2% dalam kurun waktu 3 tahun. 

Untuk itu, Gubernur mencanangkan program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK) yang merupakan strategi dalam menanggulangi kemiskinan, dengan mempertajam program perlindungan sosial, meningkatkan akses pelayanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, dan menciptakan pembangunan yang inklusif. (mcsulut/ylo/toeb)