Program Dispertapa Kota Bandung Mendapat Apresiasi Positif

:


Oleh MC Kota Bandung, Rabu, 9 Maret 2016 | 06:23 WIB - Redaktur: Tobari - 467


Bandung, InfoPublik - Komitmen Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung untuk mendukung terwujudnya Bandung sebagai Smart City melalui visi Terwujudnya Pertanian dan Ketahanan Yang Tangguh dan Unggul, mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dispertapa Ikhsani Sadikin, saat Bandung Menjawab di Ruang Media, Jl. Wastukancana, Selasa (8/3).

Beberapa program yang mendapatkan apresiasi di antaranya adalah urban farming yang mendapatkan tanggapan positif bukan hanya dari Walikota Bandung, tetapi juga dari berbagai kota dan kabupaten lainnya.

“Selain urban farming, program lainnya yang mendapatkan apresiasi adalah program raskin gratis, dimana Kota Bandung menjadi kota pertama yang menggratiskan Raskin sampai ke titik bagi, dan mendapatkan Raskin Award di tahun 2014,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Ikhsan, berbagai program kerja lain yang akan dikerjakan Dispertapa di tahun 2016 adalah menata Jl. Riau sampai Ahmad Yani, meningkatkan budidaya dengan screen house, meningkatkan wirausaha baru melalui urban farming, dan melaksanakan secara rutin vaksinasi, desinfeksi dan depopulasi bila ada kasus kejadian zoonosa yaitu penyakit hewan yang menular dan membahayakan manusia.

“Tahun ini kami akan menata Jl. Riau sampai Ahmad Yani dengan meletakkan tanaman Kastuba atau poinsettia di pot bambu yang digantungkan di pohon. Kami mengamati, meniru dan memodifikasi dari salah satu kota di Thailand. Untuk sekarang baru 200 titik pohon yang dikerjakan,” ujarnya.

Selain itu, tahun 2015 sudah ada 9 kecamatan yang telah membudidayakan tanaman dengan screen house dengan target tahun ini terdapat 6 kecamatan tambahan.

“Kami juga mengadakan pelatihan-pelatihan terkait urban farming dengan target menciptakan 660 wirausaha baru. Sedangkan untuk pelaksanaan vaksinasi, desinfeksi dan depopulasi tahun ini ditargetkan 8 kasus yang diminimalkan,” katanya.

Terkait kasus seperti beras klorin, apel beracun, peredaran daging celeng dan flu burung, Ikhsan menyampaikan bahwa di kota Bandung tidak ditemukan kasus-kasus tersebut.

Ia juga menyampaikan apabila ditemukan kasus seperti itu, Dispertapa Kota Bandung telah membentuk tim khusus. Penindakan lebih lanjut nantinya akan dilakukan oleh pihak kepolisian dan kejaksaan.

Di kota Bandung hampir nihil kasus-kasus terkait makanan yang beracun maupun penyakit hewan yang menular manusia. Kami membentuk tim khusus atau URC (unit reaksi cepat) yang ketika nantinya bila ada kasus, tim khusus tersebut akan bergerak langsung ke tempat kejadian.

“Kami juga membentuk tim khusus bersama Dinkes, Diskominfo dan kepolisian guna melakukan pemantauan dan pengecekan di lapangan,” jelasnya. (mc bandung/toeb)