Anies Baswedan : WNI Mesti Berpartisipasi Dan Menikmati Keragaman Ekspresi Budayanya

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 2 Maret 2016 | 02:01 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 467


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan menyatakan bahwa selayaknya setiap warga negara Indonesia akan berpartisipasi, memiliki akses dan menikmati keragaman ekspresi budayanya.

“Banyak yang telah diicapai Indonesia sejak zaman kemerdekaannya. Kini dengan potensi yang dimiliki dan kebutuhan untuk berbagi dengan dunia, selayaknya setiap warga negara Indonesia akan berpartisipasi, memiliki akses dan menikmati keragaman ekspresi budayanya,” kata Menteri Anies saat membuka lokakarya nasional tentang Pelaporan Periodik Konvensi UNESCO 2015 yang diselenggarakan Kemendikbud dan UNESCO dan berlangsung 1 - 3 Maret 2016 di Hotel Grand Kemang Jakarta Selatan.

Sebagai negara pihak dari Konvensi 2005, Indonesia memiliki kewajiban hukum untuk menyampaikan laporan berkala kepada UNESCO setiap empat tahun. Pelaporan pertama akan jatuh tempo pada tahun 2016.

Momentum pelaporan ini kata Anies selayaknya dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mensinergikan kebijakan dan aktivitas yang menyangkut pengembangan kebudayaan untuk sebesar-besarnya bermanfaat bagi seluruh masyarakat pemilik kebudayaan, tanpa mengabaikan nilai-nilai yang terkandung di dalam kebudayaan tersebut.

Sementara itu Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf menekankan bahwa ekonomi kreatif adalah salah satu sektor ekonomi yang paling berkembang pesat di dunia dan salah satu yang sangat transformatif dalam hal pendapatan, penciptaan lapangan kerja dan pendapatan ekspor.

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia kata dia, bekerja menuju pembangunan berkelanjutan dengan memperkuat industri kreatif, memberikan dukungan untuk karya kreatif, memberikan bantuan keuangan untuk ekonomi kreatif melalui pembentukan dana nasional, memfasilitasi akses yang lebih luas ke pasar global dan jaringan distribusi internasional untuk kegiatan ekonomi kreatif, barang dan jasa, menciptakan dan memperkuat kapasitas produksi dan distribusi kreatif, dan mempromosikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Sementara itu direktur dan perwakilan kantor UNESCO di Jakarta, Shahbaz Khan menyoroti sumber-sumber nasional. 10 persen dari PDB Indonesia berasal langsung atau tidak langsung dari industri-industri kreatif. Hal ini penting dan apa yang telah dilakukan untuk memperoleh pencapaian ini harus dilaporkan sehingga seluruh dunia bisa belajar dari Indonesia.

"Pelaporan periodik memberikan kesempatan Indonesia untuk mengatur data dasar, membangun atau memperkuat sistem informasi negara untuk melacak kemajuan dan mengidentifikasi tantangan, meletakkan dasar untuk dialog kebijakan tentang budaya melalui konsultasi berbagai pemangku kepentingan dari sektor budaya dan menentukan tindakan prioritas selama empat tahun ke depan," tutur Shahbaz.