Pemda Diimbau Siaga Kendalikan DBD

:


Oleh Juliyah, Rabu, 10 Februari 2016 | 22:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 246


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek minta pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Imbauan ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus kejadian luar biasa DBD di beberapa daerah.
"Untuk menekan terjadinya KLB DBD, perlu membudayakan kembali Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara berkelanjutan dan mewujudkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik," kata Menkes usai melantik sejumlah pejabat Eselon I di lingkungan Kemkes Jakarta, Rabu (10/2).

Pemerintah daerah yang wilayahnya sudah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) juga diminta menggerakan semua sumber daya kesehatan yang ada di daerahnya, termasuk untuk menampung pasien di Rumah sakit.

"DBD jika terlambat ditangani akan mengancam nyawa, gejalanya pun tidak selalu seperti dahulu yang timbul demam, tetapi trombositnya bisa turun sangat rendah," ujarnya.

Sepanjang Januari 2016, Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencatat 3.298 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia.

Sementara di daerah KLB tercatat 492 kasus, 25 kasus diantaranya meninggal. Untuk mengendalikan kejadian DBD, Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi dengan daerah terutama dalam pemantauan dan penggiatan surveilans DBD.

Kemenkes juga mengirimkan tim teknis untuk penyelidikan epidemioligi serta penanggulangan vektor dengan fogging focus, pemberian larvasida (abate) dan insektisida. Sementara untuk deteksi dini Kemenkes sudah mengirim Rapid Diagnostic Test.

Adapun dukungan logistik dari pemerintah pusat kepada daerah didistribusikan berdasarkan permintaan daerah, karena di beberapa daerah sudah ada yang memiliki logistik masing-masing.