Status Gunung Egon Naik Jadi Siaga, 927 Jiwa Diungsikan

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 21 Januari 2016 | 07:51 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 525


Jakarta, InfoPublik - Aktivitas vulkanik Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur meningkat berdasarkan pengamatan vulkanik oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), maka statusnya naik menjadi Siaga atau level III.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Egon.

Akses menuju ke lokasi tempat pengungsi di Kecamatan Mapitara untuk sementara ditutup oleh Bupati Sikka, karena di sekitar arah menuju wilayah tersebut sudah tercemar gas beracun.

Penduduk yang bermukim di dalam radius 3 km berjumlah 1.437 jiwa atau sebanyak 287 KK yang tersebar di Dusun Lere, Welin Watut dan Baokrenget, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka.

Hingga saat ini 927 jiwa atau 206 KK penduduk yang tinggal di dalam radius 3 km telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sementara itu 501 jiwa atau 81 KK masyarakat belum bersedia diungsikan kata Sutopo, di Jakarta, Kamis (21/1).

Menurutnya, dari 927 jiwa pengungsi, saat ini ditempatkan di dua tempat pengungsian. Di Pos pengungsian Kantor Kecamatan Mapitara ada 432 jiwa atau 90 KK dengan rincian yang berasal dari Dusun Welin Watut sebanyak 220 jiwa atau 47 KK dan Dusun Baokrenget sebanyak 212 jiwa atau 43 KK.

Sedangkan di pos pengungsian pasar Natakoli berjumlah 496 jiwa atau 116 KK yang berasal dari Dusun Lere  sebanyak 104 KK atau 496 jiwa, di Dusun Welin Watut ada 5 jiwa atau 2 KK, dan di Dusun Baokrenget sebanyak 56 jiwa atau 12 KK.

Sementara itu kondisi Gunung Egon, terlihat asap kawah teramati putih tipis 25-50 meter. Terpantau kondisi kegempaannya 3 kali gempa tektonik jauh, 1 kali gempa vulkanik, amplitudo maksimum 3-5 mm. Status masih Siaga (level III).

Ia menambahkan, Bupati Sikka telah menetapkan status Siaga Darurat selama 14 hari yaitu 13 sampai 26 Januari 2016. BPBD telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan berupa beras, mie instan, air mineral, gula pasir, air mineral, kasur lipat dan terpal.

BPBD Kabupaten Sikka pun telah membagikan masker sebanyak 2.000 lembar kepada masyarakat. Kebutuhan yang mendesak saat ini adalah permakanan, air bersih, tenda pengungsi, MCK, tenaga medis, pungkas Sutopo.