IMA Pandang Promosi Bali Perlu Diperluas

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 17 Januari 2016 | 22:30 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 290


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum Indonesia Marketing Association, Arif Wibowo menegaskan, IMA chapter Bali perlu memperluas aktivitas promosi dan marketing serta meningkat kerjasama dengan pemerintah baik di pusat dan daerah.

Aktivitas promosi ini juga membutuhkan dukungan organisasi dan lembaga lainnya untuk memperluas skala nation branding Indonesia di kancah global secara signifikan.

IMA selaku organisasi perlu mendorong kreativitas pemasaran, tidak hanya di bidang turisme tetapi juga perlu memperluas perannya pada bidang bisnis yang lebih luas, diantaranya bagi pelaku usaha skala kecil dan menengah.

IMA dapat membantu dengan memberikan metode-metode pamasaran modern yang efektif sehingga dapat meningkatkan daya saing daerah dan nasional, kata Arif Wibowo, akhir pekan.

Menurut Arif, nation branding berpotensi untuk meningkatkan daya saing nasional. Sebagai bentuk representasi dari negara secara strategis dengan tujuan menciptakan modal reputasional bangsa.

Nation branding diharapkan dapat  menciptakan reputasi kapital melalui promosi bagi kepentingan ekonomi, sosial dan budaya, bahkan di bidang politik baik di dalam maupun luar negeri.

"Reputasi yang baik dari sebuah negara merupakan hal yang harus dimiliki, terutama di  era pasar global. Dengan memiliki reputasi yang   baik, suatu negara akan mendapat kepercayaan  dari negara lainnya untuk bekerjasama dan tidak lagi dipandang sebelah mata dalam partisipasinya di kompetisi global," kata Arif Wibowo yang juga Ketua Umum Asosiasi perusahaan penerbangan nasional Indonesia (INACA). 

Dengan membangun nation branding, kata Arif, Indonesia sebagai bangsa kreatif akan memfokuskan diri terhadap kreatifitas Indonesia di semua sektor.

Efek dari hal tersebut adalah meningkatnya ekspor produk kreatif ke luar  negeri dan memicu munculnya rasa kebanggaan  dalam diri rakyat Indonesia. Dalam hal ini, setidak-tidaknya nation branding yang terbentuk dilihat dari sektor pariwisata, investasi, perdagangan dan ekonomi kreatif.