Kemkominfo dan Operator Seluler Siap Beri Layanan Telekomunikasi Mudik

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 7 Juni 2018 | 11:19 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Komunikasi dan Informasi, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), dan operator telekomunikasi pastikan kesiapan dan layanan telekomunikasi dalam mendukung Lebaran Idul Fitri Tahun 2018.

"Khususnya operator seluler telah melakukan kesiapan daya dukung jaringan telekomunikasi, sehingga mampu mendukung kebutuhan layanan telekomunikasi bagi masyarakat dalam perjalanan mudik, arus balik maupun saat berada di titik asal pemberangkatan dan ketika berada di daerah tujuan," kata Dirjen PPI Kemkominfo Ahmad M Ramli melalui siaran pers yang diterima InfoPublik, Kamis (7/6).

Menurutnya, kesiapan jaringan dan layanan telekomunikasi sangat memperhatikan peningkatan dan pergerakan trafik saat arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri Tahun 2018 serta saat pengguna layanan telekomunikasi berada di daerah tujuan.

Daya dukung kesiapan jaringan dan layanan telekomunikasi tersebut, antara lain:

- Penambahan kapasitas pada lokasi-lokasi keberangkatan mudik

- Penambahan kapasitas pada lokasi-lokasi kedatangan mudik

- Penambahan kapasitas pada jalur darat baik mudik maupun balik, dengan memperhatikan lokasi-lokasi yang akan mengalami kepadatan karena kondisi lalu lintas

- Penambahan kapasitas jairngan pada lokasi yang menjadi penumpukan seperti lokasi penyeberangan laut

- Menjamin kapasitas di daerah-daerah yang menjadi tujuan kedatangan mengingat terjadi peningkatan jumlah pengguna telekomunikasi pada daerah-daerah tujuan mudik.

- Penyediaan posko-posko mudik, partner siaga dan layanan siaga untuk membantu masyarakat dalam kebutuhan telekomunikasi termasuk penyediaan pulsa layanan telekomunikasi sehingga masyarakat mendapat kemudahan dalam perjalanan dan di daerah tujuan.

Ditjen PPI Kominfo/BRTI juga telah meminta kepada operator telekomunikasi khususnya operator seluler untuk melakukan pengujian kualitas baik kapasitas, kekuatan sinyal maupun coverage (luas cakupan jaringan) untuk memastikan performansi atau daya kinerja jaringan telekomunikasi mampu melayani pelanggan dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Seluruh operator seluler, yaitu Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Hutchison 3 Indonesia (Tri), Smartfren, Smart Telecom dan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (NetOne) telah melakukan pengujian kinerja jaringan telekomunikasinya selama April s.d. Mei 2018 dan hasilnya telah dilaporkan kepada BRTI pada 1 Juni 2018.

“Saya telah meminta operator seluler melakukan pengujian secara saksama di daerah-daerah tujuan mudik, lokasi-lokasi kepadatan dan jalur mudik. Di kota-kota tujuan mudik rute-rute pengujian juga diperluas sehingga dapat dijamin coverage dan kekuatan sinyal yang diharapkan. Kami di BRTI juga akan melakukan pengawasan pelaksanaan pengujian dan mengevaluasi hasilnya,” tegas Ramli.

Pengujian menggunakan metode Drive Test (kondisi bergerak) pada jalur mudik dan arus balik serta metode Stationary Test (kondisi diam) pada titik keberangkatan/kepulangan mudik (bandara, pelabuhan, terminal, stasiun) serta pusat keramaian dalam kota (innercity) yang dilakukan pada hari kerja di periode jam sibuk yaitu pukul 08.00-20.00 sesuai waktu setempat.

Lokasi/daerah yang menjadi sampel pengujian pada Tahun 2018 ini adalah, Lokasi titik keberangkatan mudik di kota Jakarta, Batam, dan Balikpapan. Jalur mudik dan arus balik yaitu Kereta Api - Jalur Utara, Kereta Api - Jalur Selatan, Jalur Darat  Jakarta – Semarang, dan Jalur Darat Jakarta –Lampung.

Titik kedatangan mudik yaitu Surabaya dan sekitarnya, Makasar dan sekitarnya, Padang dan sekitarnya, Medan dan sekitarnya, Bandung dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya, serta Lampung dan sekitarnya.

Parameter jaringan yang diuji antara lain, Cakupan jaringan dan kualitas sinyal selular (coverage & signal strength). Layanan Teleponi : tingkat kesuksesan panggilan (Successful Call Ratio & Block Call Ratio), Kontinuitas Panggilan (Drop Call Ratio), serta Post Dial Delay dalam satu operator selular (on-net) maupun lintas operator selular (off-net). Layanan Pesan Singkat (SMS): tingkat kesuksesan pengiriman pesan (Successful SMS Ratio) dalam satu operator selular (on-net) maupun lintas operator selular (off-net). Layanan Akses Mobile Internet: tingkat kesuksesan akses internet serta kualitas layanan internet (data, throughput, network latency, packet loss).

Merza Fachys selaku ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi seluruh Indonesia (ATSI) menyatakan bahwa mulai bulan April dan Mei 2018 telah dilakukan pengujian terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan performansi jaringan para operator yang meliputi cakupan jaringan dan kualitas sinyal seluler, tingkat kesuksesan panggilan, tingkat kesuksesan pengiriman SMS dan tingkat kesuksesan akses dan kualitas layanan internet. Untuk meningkatkan kualitas sinyal atau di wilayah yang tidak tersedia sinyal, operator seluler telah memasang BTS Mobile selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Dirjen PPI yang juga Ketua BRTI, menjelaskan berdasarkan hasil pengujian yang disampaikan oleh operator seluler menunjukkan bahwa secara keseluruhan semua operator seluler memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (baik untuk layanan telepon, sms maupun layanan internet) dan siap melayani pelanggan selama mudik.

“Laporan operator seluler dalam mendukung mudik lebaran 2018 menunjukkan kesiapan jaringan dan layanan telekomunikasi dari sisi kapasitas, jangkauan dan kekuatan sinyal sehingga dalam kurun prosesi lebaran 2018 dapat dipastikan beroperasi dengan baik," kata Ramli.

Kemudian untuk mendukung pergerakan masyarakat dari kota asal ke kota tujuan mudik, operator seluler juga telah menyiapkan daya dukung tambahan berupa tambahan kemampuan jaringan dengan penempatan mobile BTS di area-area yang membutuhkan karena kepadatan yang tinggi dan penambahan kapasitas jaringan di jalur mudik pada umumnya dan daerah tujuan mudik. 

"Selain itu, operator seluler juga telah dan akan menyiapkan pelayanan tambahan melalui posko-posko dan agen-agen penjualan pulsa serta tim pendukung di lapangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat ketika dalam perjalanan,” kata Ramli.