BPPT Kembangkan Produk Bahan Baku Kit Rapid Test Dengue

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 12 Desember 2019 | 08:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 437


Jakarta, InfoPublik - Masih tingginya angka kematian yang disebabkan infeksi virus dengue,   Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya menghasilkan inovasi yang bisa mendeteksi secara dini gejala tersebut. Hal itu agar para penderita DBD bisa mendapatkan penanganan yang cepat, dan angka kematian pun bisa ditekan.

Saat ini, beberapa produk import Kit Rapid Test Dengue memang telah beredar di pasaran. Produk impor ini memiliki kandungan bahan aktif dari luar (bukan menggunakan strain virus lokal) dan harganya cukup mahal. Oleh karena itu, BPPT sebagai lembaga kaji terap berupaya melakukan pengembangan produk Rapid Test Dengue dengan menggunakan strain virus lokal. Hal ini tentunya untuk memberikan hasil yang lebih spesifik serta harga yang jauh lebih terjangkau bagi masyarakat.

Dalam acara Serah Terima Teknologi Industri Bahan Baku KIT Rapid Test Dengue yang digelar di Denpasar, Bali, Rabu (11/12), Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, ini merupakan inovasi teknologi bidang kesehatan yang dikembangkan oleh BPPT. Hammam pun menyampaikan, bahwa inovasi KIT Rapid Test Dengue ini merupakan jawaban dari arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas Kabinet yang membahas mengenai Pembangunan Kesehatan Nasional pada tanggal 21 November lalu.

"Pak Presiden mengatakan pembangunan kesehatan masyarakat ke depan agar lebih diarahkan pada upaya prevensi (pencegahan penyakit, termasuk deteksi dini)," ujar Hammam, seperti dikutif dalam rilis BPPT, Jakarta,  Rabu (11/12).

Selain itu, ketergantungan impor Bahan Baku Obat (BBO) yang mencapai angka 95 % itu tidak boleh dibiarkan berlangsung lama. Hasil-hasil riset juga diharapkan agar segera didorong masuk ke industri, dan insentif riset pun harus dimanfaatkan secara maksimal. "Menjawab arahan (tantangan) Presiden tersebut, BPPT telah melaksanakan kegiatan pengkajian teknologi produksi Kit Rapid Tes Dengue," jelas Hammam.

Ini tentu saja dilakukan untuk menguatkan deteksi dini terhadap infeksi virus dengue, sehingga bisa mencegah keterlambatan penanganan pasien dan dapat menekan jumlah kematian pasien DBD. BPPT melalui Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) telah melakukan inovasi teknologi Industri Kit Rapid Test Dengue.

Ada tiga tahapan utama dalam inovasi teknologi ini, yakni pengembangan teknologi produksi bahan baku aktif Kit Rapid Test Dengue, formulasi sediaan strip Kit Rapid Test Dengue, serta Transfer teknologi, up scaling, registrasi dan komersialisasi bersama mitra industri. Hammam menuturkan, bahwa pada kesempatan tersebut BPPT juga akan menyerahkan dokumen Teknologi Industri Bahan Baku KIT Rapid Test Dengue kepada mitra industri, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

Selanjutnya akan dilakukan tahapan proses registrasi, produksi dan Komersialisasi Kit Rapid Test Dengue sebagai bagian dari upaya dalam menghadirkan produk Kit Rapid Test Dengue sebagai produk dalam negeri untuk substitusi impor. "Ini sebagai bagian dari tahapan alih teknologi dalam rangka kerjasama hilirisasi (komersialisasi) teknologi industri Kit Rapid Test Dengue," kata Hammam.

Pada acara tersebut, juga dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.