Perpusnas Luncurkan Buku Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 6 Desember 2019 | 22:25 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 757


Jakarta, InfoPublik - Perpustakaan merupakan elemen sentral suatu bangsa dalam upaya peningkatan literasi masyarakatnya karena perpustakaan memiliki modal terhadap akses informasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta budaya universal. Hal ini disampaikan oleh International Federation of Library Association and Institution (IFLA) dalam advokasinya kepada PBB sebagai upaya melibatkan perpustakaan dalam proses mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goal’s (SDG’s) periode 2015-2030.

Oleh dasar tersebut, PBB kemudian menetapkan bahwa tujuh dari 17 agenda SDG’s melibatkan perpustakaan dengan layanan berbasis inklusi sosial sebagai salah satu instrumen strategis lintas sektor. Tiga skala prioritas telah ditetapkan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk membantu pemerintah mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IV periode 2020-2024 sebagai kontribusi Indonesia dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, yakni literasi informasi terapan dan inklusif;, pendampingan masyarakat untuk literasi informasi;, serta pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Buku Perpustakaan Nasional sebagai Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan ini didedikasikan sebagai salah satu media sosialisasi peran strategis Perpusnas dalam upaya peningkatan literasi masyarakat Indonesia guna meningkatkan kualitas dirinya agar mampu meningkatkan taraf hidupnya.

“Termasuk kiprah kegiatan dan inovasi yang telah dilakukan Perpusnas, khususnya pada tiga tahun terakhir dalam mewujudkan layanan pengetahuan, informasi nasional-global, budaya literasi universal berbasis TIK dan inklusi sosial,” kata Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando saat peluncuran Buku Perpustakaan Nasional : Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan di Ruang Teater Lt. 2 Fasilitas Layanan Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, (6/12/2019).

Buku Perpustakaan Nasional sebagai Ikon Peradaban dan Pengetahuan juga menguraikan inovasi dan prestasi Perpustakaan Nasional dalam menjalankan perannya sebagai lembaga pelestarian warisan budaya literasi bangsa. Buku ini memuat kisah para founding fathers bangsa Indonesia tentang kecintaan membaca buku, kisah para pegiat literasi pada masa lampau, serta tulisan ringkas sebuah naskah kuno yang telah mendapat pengakuan dunia sebagai Ingatan Dunia/Memory of The World.

“Ini menunjukkan arti penting membaca dan betapa bangsa Indonesia sangat kaya dengan warisan literasi yang mencerminkan karakter masyarakat Nusantara yang unik dan beragam,” tambah Kepala Perpusnas.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando melakukan soft launching Press Corner dan menyerahkan buku Perpustakaan Nasional RI : Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan kepada Ketua Umum BAKOHUMAS Widodo Muktiyo.

Pada sesi Diskusi Panel menghadirkan narasumber, antara lain penulis buku Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan Maya Fransiska, Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS) Asmono Wikan, dan pendiri Wellbeing Institute Jadi Suriadi.