Pengukuhan Profesor Diharapkan Berikan Kontribusi Dalam Pembangunan Kesehatan Indonesia

:


Oleh Putri, Kamis, 13 Juni 2019 | 18:33 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 580


Jakarta, InfoPublik - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kesehatan kukuhkan empat profesor riset tahun 2019 ini Kamis (13/6) di Kementerian Kesehatan. Pengukuhan keempat profesor ini dari sekitar 500 peneliti yang ada di Balitbang Kesehatan.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada sambutannya berharap di masa mendatang karya para peneliti dapat menambah warna dalam proses pembangunan kesehatan. "Dan akan terus aktif memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia," kata Menteri Nila.

Untuk mencapai sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang dapat dilihat dari meningkatkanya usia harapan hidup yang berkualitas. Kementerian Kesehatan telah menetapkan tiga pilar strategi utama pembangunan kesehatan.

Antara lain paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan cakupan semesta kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Menurut Menteri Nila saat ini telah terjadi banyak kemajuan sebagai hasil dari konsistensi penyelenggara kesehatan selama ini.

Dengan bertambahnya jumlah profesor riset bidang kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi Balitbang Kesehatan dalam memecahkan berbagai tantangan dan masalah kesehatan seperti upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Kemudian penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita, pengendalian angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular, serta pencapaian imunisasi dasar lengkap. Menteri Nila juga mengatakan ada tantangan lainnya.

Yaitu disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah, antar tingkat sosial ekonomi dan gender. Penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tingkat rumah tangga.

"Saya menaruh harapan besar pada Balitbang Kesehatan yang dapat berkontribusi dalam memecahkan berbagai tantangan dan masalah kesehatan tersebut serta mendukung tujuan pembangunan kesehatan," kata Menteri Nila.