Rancangan CSW Pemenang Sayembara Desain Prasarana Integrasi Transjakarta-MRT Jakarta

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 16 April 2019 | 08:10 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan rancangan "Cakra Selaras Wahana" atau CSW karya Biro Studio Lawang sebagai pemenang sayembara desain prasarana terintegrasi Halte BRT Transjakarta dan Stasiun MRT ASEAN Simpang CSW-Kebayoran Baru.

Sayembara ini merupakan salah satu bentuk kebijakan Jak Lingko yang mengintegrasikan transportasi publik Ibu Kota, yaitu koridor 1 dan 13 Transjakarta dengan MRT Jakarta. Selain itu, penyelenggaraan melalui sayembara terbuka memungkinkan masyarakat untuk turut serta berkolaborasi bersama pemerintah dalam membangun Jakarta.

"Salah satu tantangan di Jakarta hari ini adalah bagaimana membuat sebuah sistem transportasi umum massal yang terintegrasi. Sehingga, antar moda transportasi di Jakarta itu menjadi sebuah kesatuan. Konsekuensinya bagi warga bisa berangkat dari mana saja, bisa transfer dengan mudah untuk tujuan ke mana saja. Hari ini, kita semua dalam proses menuju itu. Kata kuncinya integrasi. Dan integrasi itu harus dimulai dari saat perencanaan," kata Anies saat memulai proses penjurian final di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Senin (15/4).

Anies mencontohkan simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) merupakan salah satu contoh perencanaan yang kurang memperhatikan integrasi karena pembangunan infrastruktur BRT dan MRT yang hampir bersamaan, namun tidak berorientasi pada kemudahan untuk penumpang. Karena itulah, Anies menangkap peluang agar ruang yang tidak terkelola dengan baik antara Halte Transjakarta CSW dengan Stasiun ASEAN MRT Jakarta mendapatkan solusi terbaik dari anak bangsa melalui mekanisme sayembara terbuka.

"Kami senang, karena kita selalu mendorong sekarang projek-projek fasilitas publik, kita sayembarakan, sehingga bisa mendapatkan ide-ide terbaik dari masyarakat. Dan kelihatan dari sayembara tadi, solusi-solusi yang ditawarkan menarik sekali. Jadi, saya berharap Transjakarta dan MRT Jakarta bisa kerja bersama menuntaskan ini. Targetnya sebetulnya kita berharap kurang dari satu tahun, sudah semuanya bisa selesai," ujarnya..

Sayembara desain ini dibuka melalui pendaftaran selama seminggu pada 6-14 Februari 2019 dan berhasil mendapatkan 25 karya, yang kemudian diseleksi hingga tersisa 5 karya terbaik. Kelima karya desain terbaik itu kemudian dinilai lebih lanjut oleh Dewan Juri yang terdiri atas pihak pemerintah, swasta, ahli profesional maupun akademisi, yakni Anies Baswedan, PhD (Gubernur Provinsi DKI Jakarta); Basauli Umar Lubis, MSA, PhD (Dosen Pakar Arsitek Institut Teknologi Bandung); Dr. Ir. Agus Prabowo (Pakar Pengadaan dan Lingkungan Hidup); Prof. Dr. Danang Parikesit (Pakar Transportasi); Her Pramtama, ST. MT (Arsitek dan Anggota TGUPP); Dr. Agung Wicaksono (Direktur Utama PT Transjakarta); dan Dr. William Sabandar (Direktur Utama PT MRT Jakarta).

Pemenang sayembara ini berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 160 juta rupiah dan melanjutkan proyek dengan menyusun Detail Engineering Design (DED). Adapun pemenang kedua mendapatkan uang tunai sebesar 40 juta rupiah dan pemenang ketiga memperoleh 20 juta rupiah.

Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menjabarkan, CSW merupakan kawasan bersejarah sejak zaman penjajahan Belanda dengan singkatan Centrale Stichting Wederopbouw yang memiliki rancangan awal sebagai pusat simpangan berbentuk bundaran. Seiring perkembangan zaman, model bundaran tersebut ditiadakan dan menjadikan simpang CSW sebagaimana jalan raya pada umumnya. Setelah pembangunan infrastruktur untuk BRT dan MRT, konsep integrasi moda trasportasi dan kawasan ramah pejalan kaki dibutuhkan untuk simpang CSW agar dikenal sebagai titik perpindahan kendaraan umum massal yang relevan dengan tata kota Kebayoran Baru masa kini maupun akan datang.

"Kami sudah sampaikan kepada para peserta. Ini kita tetapkan ada di angka pagu 30 miliar rupiah. Dan dari langkah ini, setelah ditetapkan, maka teman-teman dengan desain Cakra Selaras Wahana ini sebagai pemenang harus menghasilkan yang namanya Detail Engineering Design atau DED dengan target 45 hari. Jadi, kita akan mengejar semaksimal mungkin bahwa di akhir bulan Mei 2019, idealnya sebelum lebaran, kita sudah memiliki Detail Engineering Design. Detail Engineering Design ini akan menjadi suatu dasar untuk kita kemudian melakukan pengadaan konstruksi pembangunan dari integrasi antara Halte CSW dan Stasiun MRT ASEAN ini," jelas Dirut Transjakarta Agung Wicaksono.

Perlu diketahui, desain pemenang sayembara akan memperkenalkan CSW sebagai Cakra Selaras Wahana yang diterjemahkan sebagai lingkaran (Cakra) penghubung yang setara (Selaras) antar moda (Wahana). Desain baru ini juga diharapkan akan mampu memperlihatkan nilai historis simpang CSW yang dapat memandang Gedung ASEAN sebagai jejak pergerakan arsitektur modern di Indonesia.

Adapun rencana anggaran biaya dan rincian fasilitas prasarana berdasarkan estimasi pemenang sayembara sebagai berikut:

Fase I

Halte Penghubung CSW

Total luas 2.145 m2

Total estimasi biaya 21,45 miliar rupiah

Rincian:

Lantai 1 berfungsi sebagai Halte dengan luas 100 m2 dan biaya 1 miliar rupiah;

Lantai 2, 3 dan 4 berfungsi sebagai retail dengan luas masing-masing 480 m2 dan biaya masing-masing 4,8 miliar rupiah;

Lantai 5 merupakan atap dan bordes seluas 500 m2 dengan biaya 5 miliar rupiah;

Lantai 6 menjadi Halte Existing CSW dengan luas 105 m2 dan memakan estimasi biaya 1,05 miliar rupiah.

Fase II-IV

Total luas 955 m2

Total estimasi biaya 8,25 miliar rupiah

Rincian

Jembatan dengan luas 402 m2 dan biaya 4,02 miliar rupiah;

Halte di bangunan penghubung Koridor 1 dengan luas 90 m2 dan biaya 900 juta rupiah;

Bangunan penghubung seluas 363 m2 dengan estimasi biaya 3,63 miliar rupiah;

Jembatan penghubung dengan JPO seluas 100 m2 dengan biaya 700 juta rupiah.