Kemendikbud Luncurkan Buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 22 Januari 2019 | 17:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 735


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) meluncurkan Buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Konstekstual sebagai instrumen percepatan implementasi penguatan pendidikan karakter di Indonesia.

Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman menyampaikan, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)  merupakan salah satu prioritas pemerintah saat ini. Prioritas ini lantas diterjemahkan melalui Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Arie memberikan apresiasi kepada setiap pihak yang secara aktif memberikan kontribusi terhadap implementasi PPK, utamanya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Kami mengapresiasi komitmen dan konsisten WVI dalam implementasi PPK di wilayah 3T dampingan WVI, hingga akhirnya buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Konstektual yang dibuat berdasarkan pengalaman langsung dari sekolah, para guru, dan masyarakat di sektor pendidikan untuk  memilih tujuan yang sama dalam implementasi PKK di Indonesia,” ujar Arie.

WVI sebagai yayasan kemanusian fokus anak, turut berupaya mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya melalui program pendidikan karakter kontekstual di 18 wilayah dampingan WVI di wilayah 3T di Indonesia. Upaya dan pengalaman WVI sejak tahun 2009 berkecimpung di program pendidikan karakter kontekstual telah berhasil mendokumentasikan berbagai modul pelatihan dan buku panduan untuk para guru.

“Berdasarkan pengalaman kami di lapangan, WVI berinisiatif memfomulasikan strategi penerapan pendidikan karakter kontekstual ke dalam versi yang lebih generik. Diharapkan buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi penggiat pendidikan dalam penerapan PPK di skala nasional terutama di wilayah 3T,” ujar Indrawati selaku Education Team Leader WVI.

Sementara itu, perwakilan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) diwakili oleh LPMP  Sumatera Utara memberikan dukungannya bagi implementasi PPK dan buku panduan tersebut.

Yusuf MT selaku perwakilan dari LPMP Sumatera Utara menyampaikan, ada lima karakter utama yang hendak ditumbuhkan kepada peserta didik melalui PPK, yakni religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.

Disebutkan, dalam konteks LPMP, integrasi nilai-nilai karakter tersebut dalam kegiatan pembelajaran menjadi prioritas. “LPMP sebagai salah satu lembaga implementer PPK di Indonesia, berharap melalui buku yang dilengkapi dengan praktik baik dan mudah dipahami ini, mampu digunakan bagi para pelaku implementer PPK di daerah-daerah untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan, dan terciptanya generasi Indonesia yang berkompetensi unggul yang dibarengi dengan keunggulan dan keseimbangan dari sisi olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga,” terangnya.

Amiruddin, dari LPMP Provinsi Papua menambahkan, dalam konteks Papua, masih banyak anak-anak yang putus sekolah. Penyebabnya antara lain karena kurikulum dan materi kegiatan belajar yang tidak sesuai dengan lingkungan hidup anak, sehingga tidak merangsang gairah belajar untuk mengoptimalkan kreativitas dan daya imajinasi anak.

“Untuk itu, PPK yang dikemas dalam buku panduan ini diharapkan mampu mendukung setiap guru untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis kearifan lokal,” ungkapnya.