PP-IPTEK Gelar Rakornas Asosiasi Science Center Indonesia Ke-V

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 21 November 2018 | 15:14 WIB - Redaktur: Juli - 554


Jakarta, InfoPublik - Pusat Peragaan IPTEK (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakarnos) Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI) ke-V 2018.

Kegiatan ini berlangsung mulai 21 - 23 November 2018, di Gedung D Kemenristekdikti dan PP-IPTEK TMII.

Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) Mochammad Syachrial Annas menyampaikan, untuk menghadapi perubahan dan tren teknologi industri 4.0, pemerintah perlu mengambil kebijakan dan  peran yang cepat dan tepat agar mampu meningkatkan daya saing bangsa di tengah persaingan global.

Menurutnya, selain dunia industri, sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam memperkenalkan dan menerapkan teknologi industri 4.0 dalam kehidupan masyarakat, salah satunya dengan peranan science center sebagai wahana mensosialisasikan perkembangan iptek dan membudayakan iptek di seluruh kehidupan masyarakat.

“Menghadapi tantangan teknologi industri 4.0 ini, maka Rakarnos ASCI kali ini mengambil tema tentang  Pembudayaan Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0,” kata Syachrial dalam pembukaan Rakornas ASCI ke-V di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/11).

Disebutkan, dalam Rakornas ASCI ke-V ini, PP-IPTEK melibatkan berbagai unsur Academic, Business, dan Government (ABG) di Indonesia yang telah menerapkan teknologi 4.0, yakni Universitas Bina Nusantara, PT. Amazon Web Service Indonesia dan Kemenristekdikti sendiri.

Universitas Bina Nusantara dan PT. Amazon Web Service (AWS) Indonesia akan memperkenalkan pengembangan teknologi 4.0 kepada para peserta ASCI yang terdiri dari para pimpinan dan staf pengembangan peragaan dan program di science center.

PT. AWS Indonesia akan memperkenalkan Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing sebagai basis teknologi yang mereka gunakan dalam pengembangan di AWS, sedangkan Universitas Bina Nusantara akan membawakan Revolusi Perguruan Tinggi di Era Teknologi Industri 4.0.

Selain itu, PP-IPTEK juga akan menghadirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tepatnya Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini untuk menyampaikan tentang pentingnya pengembangan pendidikan anak usia dini dalam science center, di mana anak-anak generasi muda inilah yang akan menjadi aset bangsa dalam meningkatkan pengembangan teknologi Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa.

“Harapannya dengan melibatkan ke-3 unsur ABG ini dapat menginspirasi science center dalam melakukan pengembangan dan kerjasama science center kedepannya,” terangnya.

Ia menambahkan, Rakornas ASCI tahun ini merupakan kelanjutan dari Rakornas ASCI tahun sebelumnya yang diselenggarakan di Taman Pintar Yogyakarta. Dalam Rakornas sebelumnya dirumuskan salah satunya tentang pengembangan program bersama antar science center yang fokus pada peningkatan pemahaman iptek bagi masyarakat di wilayah masing-masing, khususnya anak-anak didik dan guru serta dosen. 

Beberapa program pelatihan baru hasil kolaborasi yang diinisiasi oleh PP-IPTEK dengan lembaga lainnya juga akan digelar dalam Rakornas ASCI tahun ini, di antaranya adalah pelatihan Teknologi Satelit kolaborasi anatara PP-IPTEK dengan LAPAN, pelatihan Rubber Power Plan dengan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) dan pelatihan Gastronomi Molekuler yang merupakan pengembangan PP-IPTEK sendiri.

Asosiasi Science Center Indonesia atau sering disebut ASCI merupakan organisasi yang menaungi Science Center yang berada di wilayah Indonesia. Pengertian Science Center itu sendiri adalah wahana pembelajaran iptek non formal untuk semua usia yang berperan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang iptek.

ASCI dibentuk pada 29 Agustus 2013 di PP-ITEK, selain sebagai wadah untuk menjalin kerja sama dan komunikasi antar Science Center masing-masing daerah, pembentukan ASCI juga bertujuan untuk membantu dalam perintisan dan pembangunan Science Center, serta mengembangkan networking dengan berbagai stakeholders baik dalam maupun luar negeri untuk memajukan Science Center di Indonesia.