Peringatan Hari Santri Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Pesantren

:


Oleh Putri, Selasa, 23 Oktober 2018 | 06:42 WIB - Redaktur: Juli - 5K


Jakarta, InfoPublik - Dalam momentum Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada komunitas pesantren Indonesia.

Pesantren disebut Menko Puan  telah memberikan kontribusi yang konkret dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. “

Menurutnya, ada puluhan ribu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah, dan Aliyah yang diselenggarakan oleh berbagai pesantren dalam rangka mengintegrasikan diri dengan sistem pendidikan nasional.

“Belum lagi, ada pula ribuan Raudhatul Athfal (RA) yang kini populer dengan sebutan Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) dan sejumlah universitas yang menginduk ke pesantren,” Menko Puan Maharani di Jakarta, Senin (22/10) melalui keterangan resmi kepada InfoPublik.

Dia mengatakan, kehadiran lembaga pendidikan formal di tengah lembaga pesantren itu secara resmi diakui meningkatkan angka partisipasi pendidikan generasi muda, sehingga meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).

Menko Puan ini juga menggaris bawahi, sejak 2017, angka IPM Indonesia sudah berada di atas 70, yang berarti masuk ke dalam kelompok negara High Human development. Data Kementerian Agama (2016) menunjukkan bahwa jumlah MI (setingkat Sekolah Dasar) di Indonesia mencapai 24.560 unit dengan lebih dari 3,5 juta siswa.

Sedangkan Madrasah Tsanawiyah (MTs, setingkat Sekolah Menengah Pertama) dan Madrasah Aliyah (MA, setingkat Sekolah Menengah Atas) masing-masih 16,934 dan 7.84 unit dengan jumlah siswa masing-masing 1,294 juta dan 749 ribu.

Dengan pencapaian itu, kontribusi MI dalam menyediakan lembaga pendidikan dasar mencapai 14 persen. Sementara itu, porsi MTs dalam pendidikan menengah mencapai 30 persen dan sumbangan MA terhadap pendidikan menengah atas mencapai 22 persen.

Meski tak semua madrasah itu diselenggarakan oleh lembaga pesantren namun peran serta pesantren dalam pendidikan madrasah itu sangat besar. Namun, Menko Puan mengingatkan, bahwa di hari-hari depan akan terjadi persaingan yang lebih ketat di antara negara-negara dunia dalam meraih kemajuan ekonomi.

Kuncinya, menurut Menko Puan, adalah sumber daya manusia. Maka, ia mendorong agar peringatan Hari santri ini bisa menjadi momentum bagi  untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan pesantren. “Ke depan saya percaya bahwa pesantren juga akan lebih aktif ke pendidikan vokasional,” kata Menko Puan menambahkan.

Lebih dari itu, Puan juga percaya bahwa komunitas pesantren juga akan lebih dalam teribat dalam gerakan masyarakat madani untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.