Masyarakat Painan Antusias Ikuti Diskusi Publik Literasi Media

:


Oleh Wandi, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 19:40 WIB - Redaktur: Juli - 307


Painan,  InfoPublik - Masyarakat Painan, Padang, Sumatera Barat antusias mengikuti Diskusi Publik yang mengangkat tema "Literasi Media untuk Menjawab Tantangan Zaman" dalam menyongsong Pemilu 2019 yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Komisi I DPR di Hotel Hannah Syariah, Sabtu (20/10).

"Penting bagi masyarakat  untuk lebih tahu lagi literasi media  dalam kehidupan sehari, mengingat di era milenial ini dengan perkembangan teknologi serba canggih, infomasi yang datang lebih banyak yang bersifat negatif, ketimbang positif," kata Indra Sukmab dari  Dinas Kominfo  Pesisir Selatan,  Sumatera Barat.

Hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi I DPR Darizal Basir,  Dosen UIN Imam Bonjol Padang Yulizal Yunus,  Kasubdit Media Online  Kemkominfo  Nurlaili, dan Staf Ahli Ditjen IKP Kemkominfo Ahmed Kurnia. 

Menurutnya,  Indonesia adalah negara yang majemuk baik suku dan bahasa, namun dengan berkembangnya era digitalisasi ini satu sisi teknologi bisa berdampak baik tapi juga bisa berdampak buruk, mengingat banyak informasi yang datang.

"Media sosial merupakan media yang paling banyak menyumbangkan berita negatif hoax ketimbang berita baik.  Masyarakat diminta memilah mana informasi baik dan buruk. Apabila informasi dinilai negatif maka baiknya segera dihapus,  jangan disebarkan," ungkapnya.

Dia menjelaskan Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses.

Media komunikasi yang telah bermetamorfosis menjadi media digital itu perkembangannya semakin beragam, lebih gampangnya direpresentasikan oleh pertumbuhan smartphone dan sejenisnya.

Dewasa ini menurutnay, penetrasi berbagai jenis media tersebut telah merambah ke berbagai kalangan dan komunitas di masyarakat, tanpa membedakan strata sosial dan ekonomi. 

"Jaga keutuhan NKRI dan rawat Kebinekaan dengan tidak ikut menyebarkan berita hoax" imbuhnya.