Penanganan Banjir Bandang dan Longsor di Madina Terus Dilakukan

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 16 Oktober 2018 | 02:09 WIB - Redaktur: Juli - 779


Jakarta, InfoPublik - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penanganan darurat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara terus dilakukan. Bupati Madina menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari hingga (18/10).

"Ada 9 kecamatan yang terdampak bencana di Madina meliputi Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal," kata
Sutopo dalam keterangannya, Senin (15/10).

Dijelaskan Sutopo, dampak bencana menyebabkan 17 orang meninggal dunia yaitu 12 orang pelajar madrasah yang belajar di SD 235 di Desa Muara Seladi Kecamatan Ulu Ungku; 2 orang di Desa Lumban Pasir Kecamatan Kotanopan; dan 3 orang di Kec. Muara Batang Gadis. 17 orang pelajar madrasah selamat dan berhasil dievakuasi.

"Sebagian mengalami luka ringan. Masih ada pengungsi 534 orang di Kecamatan Ulu Pungkut. Mereka mengungsi di rumah kerabatnya dan di kantor balai desa. Sedangkan pengungsi lain akibat banjir dan longsor sebagian besar sudah pulang ke rumahnya," ujarnya.

Kerusakan akibat banjir bandang di Kecamatan Ulu Pungkut meliputi 19 unit rumah rusak berat, 22 unit rumah hanyut, 1 unit mobil Avanza rusak berat 3 unit bangunan fasilitas umum rusak berat.

Selain itu terdapat 11 titik longsor di Kecamatan Batang Natal. Puluhan rumah terendam banjir di Kec. Natal dengan tinggi air 1 – 2 m. Puluhan rumah di kecamatan muara batang gadis hanyut. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Akses jalan banyak yang rusak menyebabkan kendala dalam penanganan.

"Saat ini banjir berangsur surut. Cuaca cerah," sebut Sutopo.

Info lanjut hubungi: M. Yasir Kabid Darlog. BPBD Kab. Mandailing Natal (0852-7571-9000) dan Royhan Kabid Program BPBD Kab. Mandailing Natal (0852-7550-0605).