Hari Perdamaian Internasional Momentum Jaga Budaya Damai

:


Oleh Putri, Sabtu, 22 September 2018 | 18:29 WIB - Redaktur: Juli - 534


Jakarta, InfoPublik - Dunia internasional pada 21 September tiap tahunnya memperingati Hari Perdamaian Internasional (International Peace Day), sebagai bentuk dedikasi agar selalu menjaga perdamaian dunia dan juga pengingat akan bahaya kekerasan dan perang.

Nyoman Shuida, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berpesan bahwa Hari Perdamaian Internasional merupakan momentum tepat untuk menjaga budaya damai.

“Khususnya menjelang masa kampanye pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 pada 23 September 2018. Agar masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga iklim persatuan kita sebagai bangsa,” kata Nyoman melalui keterangan resminya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (22/9).

Tahun ini, menurut Nyoman peringatan Hari Perdamaian Internasional merupakan pengingat bersama akan tujuan utama membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu menciptakan kondisi damai, sejahtera dan tentram bagi rakyatnya.

Ia bersyukur bahwa Indonesia terus eksis dalam bentuk negara kesatuan yang membingkai keberagaman, Ini penting ditekankan, karena NKRI dan Pancasila adalah final untuk bangsa ini. "Tugas kita semua untuk terus meningkatkan perilaku yang mendukung kehidupan demokrasi Pancasila yang menjadi fokus Gerakan Indonesia Bersatu (GIB)," ujarnya.

Nyoman juga mewanti-wanti jangan sampai bangunan budaya damai NKRI ini dirusak perlahan-lahan oleh bangsanya sendiri dengan praktik-praktik intoleran yang sarat akan kekerasan.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Nyoman mengingatkan pentingnya tenggang rasa dan menahan diri untuk tidak berbuat menyakiti orang lain baik dalam bentuk fisik maupun verbal.

“Mengamalkan Pancasila itu dimulai dari hal yang sederhana, yaitu biasakan bertenggang rasa dan selalu tahan diri untuk tidak menyakiti orang lain,” kata Nyoman.