Pangdam Udayana Minta Posko Bencana Lombok Memperkuat Koordinasi

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 10 Agustus 2018 | 22:02 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Tanjung, InfoPublik - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto meminta posko posko instansi lainnya untuk memperkuat koordinasi, dan menyamakan persepsi dalam penanganan bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Posko ini didirikan untuk harmonisasi, selain untuk mengklaster pengungsi baik yang jumlahnya besar maupun kecil berdasarkan hasil pendataan di lapangan, agar bisa mengatur pendistribusian logistik sesuai dengan jumlahnya," kata Benny, yang juga Komando Operasi penanganan bencana, dalam rapat dengan BNPB, BPBD, TNI Polri dan pihak terkait di Posko Pendampingan Nasional di Tanjung, Lombok Utara, Jumat (10/8).

Hal tersebut menurutnya penting karena masih banyak dusun terpencil yang terdampak gempa belum tersentuh bantuan. "Memang ada beberapa tempat terpencil yang belum sama sekali tersentuh dan membutuhkan perhatian kita bersama," ungkapnya.

Benny juga mengucapkan terima kasih atas masukan terhadap wilayah-wilayah yang belum tersentuh. "Kita juga harus tahu apa yang mereka butuhkan dan berapa jumlah pengungsi, baru dikirim bantuan logistiknya sehingga semua bisa didukung dengan baik," pungkasnya.

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Dansatgas Penangulangan Darurat Bencana Alam Gempa Lombok mengatakan, gempa susulan pada Kamis siang (9/8) dengan kekuatan 6,2 SR menambah kesedihan dan trauma warga.

Ia mengungkapkan, warga langsung mendirikan tenda-tenda terpal tempat tinggal sementara, baik yang ada di dekat rumah maupun terkonsentrasi pada satu lokasi pengungsian. Kondisi ini menyulitkan petugas dalam pendataan dan pendistribusian logistik.

Menurut Ahmad saat ini, pendataan yang dilakukan oleh Babinsa bersama Babinkamtibmas dan Kepala Desa setempat di bawah pimpinan Mupika terus dilakukan untuk mengetahui secara pasti jumlah pengungsi maupun korban.

"Jika sudah diketahui secara pasti jumlah pengungsi maka akan mempermudah pendistribusian logistik secara merata", tegasnya.

Selain itu, jumlah personel yang ada sudah terbagi ke semua kecamatan, namun jumlahnya masih terbatas untuk membantu mengevakuasi atau pun perbaikan saluran PDAM yang masih rusak, di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, karena itu banyak lokasi yang belum bisa tersentuh.