Gembira Berkat Gratis Kuota

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 25 September 2020 | 20:04 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 510


Jakarta, InfoPublik - Telepon seluler Amira berbunyi. Sebuah notifikasi masuk, Selasa (22/9/2020) siang itu. Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini lekas membuka notifikasi itu. "Anda memiliki kuota belajar Kemendikbud 45 GB..." begitu bunyi pesan itu. Amira sumringah.

Pun Ben Khiar. Rabu (23/9/2020) siang saat dirinya sedang makan, sebuah pesan masuk ke telepon selulernya. Ia langsung beranjak dari kursi dan meraih telepon genggamnya itu. "Yeay aku dapat kuota 35 GB," kata siswa SD swasta di Depok, Jawa Barat ini.

Berbeda dengan Amira dan Ben, Karunia Sari, seorang guru SD Negeri di Kabupaten Pasuruan harus sabar menunggu giliran. Pasalnya, sampai Jumat (25/9/2020), ia dan guru lainnya di tempatnya mengajar justru belum mendapat notifikasi. Sementara, menurut dia, guru lain di lokasi yang lain sudah mendapat jatah kuota gratis.

Pemberian kuota memang dilakukan bertahap. Sesuai rencana pemberian dilakukan dua tahap setiap bulannya. Untuk September tahap pertama mulai diberikan mulai 22-24 September 2020. Tahap kedua bakal diberikan mulai 28-30 September.

Jika pada tahap pertama belum mendapat, kemungkinan Anda akan mendapatkan giliran pada tahap 2. Jika pada hingga tahap 2 belum juga mendapatkan, dua kemungkinan yang terjadi.

Kemungkinan pertama, menurut Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani, karena nomor ponsel peserta didik atau tenaga pendidik masih dalam proses verifikasi dengan operator seluler.

Kemungkinan kedua, kata Evy, karena instansi pendidikan belum memberikan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) kepada Kemendikbud. Sebab, apabila suatu sekolah/kampus belum mengirimkan SPTJM, maka Kemendikbud belum bisa menyalurkan kuota kepada peserta didik atau tenaga pendidik yang ada di dalamnya.

Mengutip petunjuk teknis bantuan kuota di situs kemdikbud.go.id, disebutkan penyaluran kuota data internet dilakukan pada tiga bulan berikutnya akan dilakukan pada bulan Oktober tahap pertama dilakukan pada 22- 24 Oktober dan tahap 2 pada 28-30 Oktober 2020. Untuk bulan November dan Desember penyaluran kuota akan dikirim bersamaan yakni tahap 1 pada 22-24 November dan tahap 2 pada 28-30 November 2020.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang mewujudkan janjinya untuk memberi kuota gratis kepada dosen, guru, mahasiswa, dan siswa selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai pekan ini. Kuota gratis akan diberikan selama empat bulan, terhitung sejak September hingga Desember. Dana yang dianggarkan untuk fasilitas kuota gratis selama empat bulan ini mencapai Rp 7,2 triliun.

Setiap bulannya, siswa akan mendapatkan kuota internet gratis sebesar 35 GB. Sementara guru, dosen, dan mahasiswa memperoleh kuota sebesar 50 GB. Siswa PAUD juga akan mendapatkan bantuan kuota gratis, sebesar 20 GB setiap bulannya.

Sementara itu, pendidik jenjang PAUD dan SD dan menengah mendapatkan jatah kuota 42 GB. Bagi dosen dan mahasiswa yang mendapatkan kuota gratis sebesar 50 GB. Dari jatah kuota itu, Kemendikbud membagi dua, masing-masing 5 GB untuk kuota umum dan sisanya untuk kuota belajar.

Untuk kuota umum, pelajar dan pengajar dapat menggunakannya untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi. Sedangkan jatah kuota belajar hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran. Ada 19 aplikasi pembelajaran yang dapat diakses, yakni:
1. Aplikasi dan website Aminin
2. Aplikasi dan website Ayoblajar
3. Aplikasi dan website Bahaso
4. Aplikasi dan website Birru
5. Aplikasi dan website Cakap
6. Aplikasi dan website Duolingo
7. Aplikasi dan website Edmodo
8. Aplikasi dan website Eduka system
9. Aplikasi dan website Ganeca digital
10. Aplikasi dan website Google Classroom
11. Aplikasi dan website Kipin School 4.0
12. Aplikasi dan website Microsoft Education
13. Aplikasi dan website Quipper
14. Aplikasi dan website Ruang Guru
15. Aplikasi dan website Rumah Belajar
16. Aplikasi dan website Sekolah.Mu
17. Aplikasi dan website Udemy
18. Aplikasi dan website Zenius
19. Aplikasi Whatsapp

Sedangkan untuk video conference ada lima, yakni:
1. Cisco Webex
2. Google Meet
3. Microsoft Teams
4. U Meet Me
5. Zoom

Selain itu, ada juga 22 laman website dan 401 website universitas yang bisa diakses dengan kuota belajar ini. (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan tanggapan tentang rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz)