Tenang, Tempat Perawatan Masih Tersedia

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 21 September 2020 | 20:06 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 572


Jakarta, InfoPublik - "Hotel full booked/apartment full tenants? Bukan, ini RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran yang lampu kamarnya menyala karena terisi semua."

Unggahan di akun twitter @EricHermansyah pada Rabu (9/9/2020) itu disertai foto bangunan yang difungsikan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19. Foto suasana di seluruh lantai terang benderang, yang diasumsikan terisi penuh pasien itu, langsung viral.

Selain @erichermansyah, akun twitter @mazzini_gsp juga membagikan foto serupa. Dia mencuit "Liat deh di wisma atlet LAMPUNYA NYALA SEMUA. PSBB berdampak ke semua profesi kok, jangan ngerasa salah satu profesi paling menderita akibat PSBB ini. Satu lagi gak usah banyak tingkah weekend nanti ngadain closing party, pikirin kesehatan lo dan keluarga lo".

Benarkah RS Wisma Atlet telah sesak? Tidak. Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Kolonel Marinir Aris Mudian memastikan di Wisma Atlet saat ini hanya tower 6 dan 7 yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19. Masing-masing digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 yang rawat inap dan untuk pekerja migran yang dikarantina. Dua tower ini sudah mulai digunakan sejak Maret lalu.

Aris mengungkap, kapasitas total Wisma Atlet adalah 5.871 tempat tidur. Rinciannya, rawat umum 5.763 tempat tidur, ICCU 45 tempat tidur, ICU 39, dan IGD 24 tempat tidur.

"Kalau lampu itu biasa, mungkin sedang ngecek kesiapan lampu dan fasilitas lainnya, jadi dinyalakan," kata Aris.

Menurut Aris, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sedang menyiapkan tower 4 dan 5 untuk lokasi isolasi mandiri warga.

Staf khusus Kepala BNPB, Suryopratomo, juga ikut bersuara. Menurut dia, lampu yang menyala bukan berarti ruangan itu terisi orang. Terangnya Wisma Atlet itu justru untuk menunjukkan kesiapan lokasi itu digunakan menampung pasien Covid-19.

"Lampu dinyalakan supaya yakin sudah siap untuk menerima pasien isolasi mandiri. Nyala itu bukan berarti penuh," katanya.

Rencana pengggunaan dua tower itu tak lain karena dalam dua pekan terakhir ini jumlah kasus harian Covid-19 menunjukkan peningkatan. Mengutip data covid19.go.id, antara tanggal 7 hingga 14, jumlah kasus harian berkisar antara 2.000 hingga 3.000.

Kabar penuhnya kamar untuk pasien Covid-19 ini membuat Presiden Joko Widodo juga angkat bicara. Dalam rapat soal 'Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional', Presiden Jokowi menjamin Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta masih bisa menampung pasien Covid-19.

"Kita lihat di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran masih kosong untuk bisa menampung 2.581," kata Jokowi, Senin (14/9/2020).

Selain itu, menurut Jokowi, tower 6 Wisma Atlet masih mempunyai 858 ruang kosong untuk isolasi pasien dengan gejala ringan dan 1.723 ruang di tower 7.

Sementara untuk tower 4 dan 5 masih tersedia 4.863 ruangan untuk pasien yang akan menjalani isolasi mandiri.

Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, di tower 6 pemerintah menyiapkan 1.476 tempat tidur. Dari jumlah itu, hingga 13 September lalu yang terisi baru 888 bed. Sedangkan di tower 7 ada 2.472 bed dan baru terisi 749 bed.

Untuk pasien yang tanpa gejala, pemerintah juga menyiadakan tempat di tower 4 dan 5 Wisma Atlet. Rinciannya, 2.472 bed di tower 4 (belum terisi), 2.472 tempat tidur di tower 5 (baru terisi 81).

Tak hanya di Wisma Atlet, pemerintah juga menyiapkan tempat di Balpekes Jakarta dan Ciloto dengan jumlah kamar 326 buah. "Jumlah ini bisa menampung 653 orang. Kami juga siapkan Bapelkes di Batam, Semarang, dan Makassar," kata Terawan.

Selain itu, menurut Terawan, pemerintah juga telah bekerja sama dengan sejumlah 10 hingga 15 hotel di Jakarta untuk menyediakan tempat isolasi mandiri dengan kapasitas 1.500 kamar yang bisa menampung 3.000 orang.

"Jika kurang, jumlah hotel ini dapat ditambah menjadi 15-30 hotel," ujar Terawan.

Untuk tempat perawatan pasien dengan gejala sedang, Terawan menyebut ada 1.088 tempat tidur yang masih kosong dari total 4.271 yang tersedia.

"Dalam beberapa hari ke depan ruang isolasi akan ditambah 1.022 tempat tidur, sehingga [totalnya] jadi 5.293 tempat tidur," katanya.

Sementara untuk tempat perawatan pasien Covid-19 dengan gejala berat yang memerlukan ruang ICU, menurut Terawan, masih ada 115 tempat yang kosong dari total 584 bed ICU yang ada.

"Dapat ditambah 138 bed ICU, sehingga total 722 bed," katanya.

Dari situs bnpb.go.id, disebutkan tower 5 Wisma Atlet sudah mulai digunakan sejak Sabtu (12/9/2020). Sementara tower 4 masih diperbaiki.

Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, tower 4 dan 5 bisa menampung 1.600-1.700 pasien.

Dari data yang dirilis Komando Gabungan Wilayah I (Kogabwilhan I), Minggu (20/9/2020) pukul 08.00 WIB, sebanyak 3.738 pasien positif Covid-19 tengah dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Jumlah itu merupakan akumulasi pasien yang berada di tiga tower. Sebanyak 2.296 pasien terkonfirmasi positif dirawat di tower 6 dan 7. Kedua tower ini dihuni oleh pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang. Sementara, 1.442 pasien Covid-19 lainnya menempati tower 5 sebagai flat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Selain di RSD Wisma Atlet, Kogabwilhan I juga melaporkan perkembangan pasien di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kepulauan Riau. Di rumah sakit dadakan tersebut terdapat 211 pasien terkonfirmasi positif. Sementara pasien berstatus suspek sebanyak 77 orang.

Tak hanya menyiapkan ruang perawatan bagi pasien, pemerintah juga menyiapkan fasilitas bagi tenaga kesehatan dan juga pendukung logistik. Tempat itu ada di tower 1, 2, dan 3.

"1, 2, 3 itu dipakai untuk fasilitas logistik, dokter, untuk istirahat perawat kemudian pendukung lainnya logistik, termasuk juga unsur keamanan," kata Doni. (Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww).