Inilah Kepala Polri Pilihan Jokowi

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Sabtu, 16 Januari 2021 | 19:58 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 2K


Jakarta, InfoPublik - Ketua DPR Puan Maharani kedatangan tamu penting, Rabu (13/1/2021) siang. Dia adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pratikno diutus Presiden Joko Widodo menyampaikan surat kepada DPR.

Setelah keduanya bertemu, Puan menggelar jumpa pers di gedung DPR/MPR. Dalam keterangannya Puan mengaku telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo. Dalam suratnya itu, Presiden Jokowi mengajukan nama Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kepala Polri. Teka-teka siapa calon Kapolri pilihan Jokowi yang selama beberapa hari sempat menjadi perbincanganpun terungkap.

Dalam waktu 20 hari ke depan DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada Listyo. Uji kelayakan dan kepatutan akan dilakukan Komisi III.

Listyo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bareskirm Mabes Polri, menjadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi.

Listyo merupakan salah satu nama yang kerap disebut-sebut masuk bursa calon Kapolri. Menurut Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto, Listyo merupakan satu calon dari 13 perwira polisi bintang tiga yang ada di Polri yang masuk radar Komisi Kepolisian Nasional.

Ke-13 nama itu adalah Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono (Wakapolri), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Agus Andrianto (Kabarhakam Polri), Komjen Agung Budi Maryoto (Irwasum Polri), Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam Polri), dan Komjen Arief Sulistyanto (Kalemdiklat Polri).

Lalu ada Komjen Boy Rafli Amar (Kepala BNPT), Komjen Bambang Sunarwibowo (Sestama BIN), Komjen Didid Widjanardi (Sestama Lemhanas), Komjen Petrus Reinhard Golose (Kepala BNN), Komjen Dharma Pongrekun (Wakil Kepala BSSN), Komjen Firli Bahuri (Ketua KPK), dan Komjen Andap Budhi Revianto (Irjen Kemenkumham).

Kompolnas menyaring ke-13 nama perwira itu dengan mempertimbangkan kriteria dan masukan dari sejumlah pihak. Di antaranya para polisi aktif yang akan dipimpin oleh Kapolri baru; tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perwakilan media, akademisi; dan para purnawirawan Polri yang diwakili mantan para Kapolri dan Wakapolri.

Untuk mencari masukan itu, Kompolnas menggelar tiga kali diskusi publik. Dari hasil diskusi itu kemudian mereka merumuskan kriteria-kriteria calon Kapolri. Hasil rumusan kriteria itu lalu digodok di internal Kompolnas.

"Kami menyerahkan lebih dari satu nama," kata Albertus.

Dari 13 nama itu, Kompolnas mengajukan lima nama kepada Presiden pada Kamis (7/1/2021). Mereka adalah Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafly Amar, Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kalemdiklat Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Kabarhakam Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Dari lima nama itu, Jokowi "jatuh hati" pada Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian, ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan Jokowi sebelum mengusulkan Listyo sebagai pengganti Jenderal (Pol) Idham Azis. Selain faktor faktor persyaratan formal, juga soal integritas, kompetensi, profesionalitas.

Ada juga pertimbangan soal kemampuan calon Kapolri untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan, baik di internal maupun maupun eksternal pemerintahan.

Siapa Listyo?

Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1991. Ia dunia reserse merupakan dunianya. Pengalaman pertamanya sebagai reserse dimulai saat menjabat Kanit Reskrim Polres Metro Tangerang pada 1993. Pada 1999, ia kemudian menduduki jabatan sebagai Kapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kariernya terus melejit. Pada 2003, Listyo tercatat menjabat Kepala Polsek Tambora, Jakarta Barat, dengan pangkat komisaris.

Pada 2009, dia menjabat sebagai Kapolres Pati, Jawa Tengah. Setahun di Pati, Listyo pindah tugas ke Sukoharjo dan menjabat menjadi Kapolres Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kedekatannya dengan Jokowi terjadi pada 2011. Ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Listyo menjabat sebagai Kapolres Surakarta.

Berselang setahun, Listyo pindah tugas ke Jakarta untuk menjabat sebagai Kasubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri. Setahun bertugas, ia kemudian dipercaya menduduki jabatan sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Nama Listyo rupanya sangat lekat di Jokowi. Buktinya, ketika Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014, Listyo langsung diboyong ke istana. Ia ditunjuk menjadi ajudan Jokowi.

Dua tahun bertugas menjadi ajudan Jokowi, pada 2016, ia ditunjuk menjadi Kapolda Banten.

Pada 2018, lulusan S2 Universitas Indonesia ini mendapat promosi menjadi Kadiv Propam. Setahun berlalu, Listyo dipercaya menjadi Kabareskrim menggantikan Idham Aziz yang dilantik menjadi Kapolri.

Saat menjabat Kabareskrim, sejumlah kasus pernah ditanganinya. Di antaranya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dan menangkap buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.

Mengetahui namanya diajukan Jokowi untuk menggantikan Idham yang bakal memasuki penisun, Listyo berujar singkat. "Mohon doanya agar fit and proper test bisa berjalan baik," katanya.

(Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan pers di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/12/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.)