Muda Mudi Bersatu Melawan Pandemi

:


Oleh Norvantry Bayu Akbar, Rabu, 28 Oktober 2020 | 21:14 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 1K


Jakarta, InfoPublik - Sembilan puluh dua tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, para pemuda dari seluruh Nusantara berkumpul mengumandangkan ikrar bersama tentang persatuan Indonesia. Mereka melupakan perbedaan. Mereka menganyam impian tentang bertanah air, berbangsa, dan berbahasa yang satu: Indonesia.

Sampai hari ini, ikrar para pemuda di tahun 1928 itu pun masih bergema. Semangat, tekad, dan cita-cita pemuda Indonesia kala itu tetap menyala dan terasa. Ditambah dengan adanya bonus demografi, maka sudah seharusnya energi positif ini dimanfaatkan untuk membawa Indonesia menjadi lebih maju. Termasuk melewati badai pandemi.

“Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama. Yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama,” tegas Presiden Joko Widodo.

Pesan itu disampaikan Kepala Negara saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 secara virtual sebagaimana diunggah oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (28/10/2020).

Mengapa bersatu dan bekerja sama ini penting? Karena dalam arus besar globalisasi, menurut Presiden, yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antarnegara dan juga antarindividu. Tidak jarang, kompetisi tersebut berujung pada upaya saling mengalahkan dan saling menghancurkan yang kemudian menjadi energi negatif yang merugikan semuanya.

Maka itu, bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Sehingga, tidak salah apabila Presiden menekankan menjaga persatuan harus terus dilakukan sebagai pesan yang disampaikan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.

Menjadi Indonesia tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Tetapi semua juga harus bekerja sama merawat keindonesiaan dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan.

"Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas. Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatra, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada adalah saudara sebangsa dan setanah air,” kata Presiden.

Persatuan, lanjutnya, harus terus diperjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Guna mewujudkan Indonesia yang satu, seluruh komponen bangsa harus bekerja sama membangun Indonesia secara adil dan merata, membangun dari pinggiran, desa, pulau terdepan, hingga perbatasan.

“Dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat Papua, masyarakat Aceh, dan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasa menjadi bagian dari Indonesia, merasa memiliki Indonesia, serta ikut berkontribusi untuk memajukan Indonesia,” tandasnya.

Bertepatan dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, pada kesempatan yang sama Presiden juga meresmikan TVRI Stasiun Papua Barat. Stasiun TVRI yang ke-30 ini akan menyediakan berbagai informasi berkualitas, sehingga masyarakat Papua mendapatkan akses informasi yang sama dengan masyarakat di wilayah Indonesia lainnya.

Menurut Presiden, salah satu sarana untuk mengetahui wajah Indonesia dan berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dan dunia adalah melalui televisi. Apa yang terjadi di Papua dapat diketahui oleh masyarakat di Jawa, Sumatra, dan sebagainya. Sebaliknya, apa yang terjadi di berbagai wilayah Tanah Air juga dapat diketahui oleh masyarakat di Papua.

"Dengan adanya stasiun ini, semoga TVRI tetap bekerja menjadi menjadi media pemersatu bangsa," tandas Kepala Negara.

Bersatu Melawan Pandemi

Pesan untuk menjaga persatuan dalam melawan pandemi Covid-19 bukanlah kali ini saja ditekankan oleh Presiden. Sebelumnya, pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2020, seruan serupa juga ia sampaikan.

“Tantangan dan ujian dalam berbagai bentuk kita hadapi di zaman kemerdekaan, di masa pembangunan, pada era globalisasi, dan sekarang, negara kita ditantang dengan ujian yang tak alang-kepalang: pandemi Covid-19. Semua tantangan itu selalu dapat kita lewati dan kita menangi berkat kekuatan yang nyata, yaitu persatuan dan persaudaraan bangsa yang dipandu ideologi Pancasila,” demikian kata Kepala Negara melalui unggahan pada akun Facebook pribadinya.

Sebelumnya lagi, pesan persatuan juga digaungkan pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila, 1 Juni 2020. Menurutnya, Indonesia patut bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan bangsa ini.

Menggerakkan persatuan dalam mengatasi semua tantangan. Menggerakkan rasa kepedulian sesama untuk saling berbagi. Memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan untuk meringankan beban seluruh anak negeri. Serta menumbuhkan daya juang bangsa dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang dihadapi.

Maka itu, Presiden meminta kepada seluruh komponen bangsa untuk menghadirkan secara nyata nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19 secara bersama-sama.

"Pancasila harus terus menjadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita. Nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan Pemerintah. Nilai yang hidup dan terus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, Presiden juga mengajak seluruh penyelenggara negara, baik pusat maupun daerah, untuk terus meneguhkan keberpihakkan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat pandemi, tanpa membeda-bedakan kelompok, ras, dan agama. Sebab, sudah merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Lebih lanjut Kepala Negara juga mengajak seluruh elemen bangsa di mana pun berada untuk terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, saling menolong, dan saling gotong royong, serta selalu optimistis bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang.

"Kekurangan dan kelemahan tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kekurangan dan kelemahan harus sama-sama kita perbaiki, harus kita jadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar kita jadi bangsa yang kuat dan mandiri, yang berdiri di atas kaki sendiri," tegasnya.

Satu hal yang dapat dipetik dari semua ajakan Presiden ini adalah bahwa kita sebagai sebuah bangsa yang besar seharusnya optimistis dapat melalui badai pandemi Covid-19 ini asalkan bersatu dan bekerja sama.

Energi positif para pemuda Indonesia sudah seharusnya disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan positif pula untuk dapat mewujudkan visi Indonesia Maju, sehingga Bangsa ini dapat melalui badai pandemi dan keluar sebagai pemenang. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)