Ini Strategi Bank BUMN Salurkan Kredit Dana PEN

:


Oleh Endang Kamajaya Saputra, Minggu, 1 November 2020 | 03:26 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 1K


Jakarta, InfoPublik - Strategi bank BUMN dalam menyalurkan kredit dari penempatan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tidak hanya secara konvensional. Namun, bank juga melakukan kerja sama channeling dengan perusahaan fintech dan platform digital lainnya. 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya menjalin kerja sama dengan fintech agar penyaluran dana PEN tersebut lebih optimal. Bank ini telah mendapat penempatan dana PEN Rp 10 triliun tahap pertama dan ditambah Rp 5 triliun tahap kedua. Hingga 25 September 2020, perseroan telah menyalurkan kredit program PEN sebesar Rp 39,04 triliun. 

Rully Setiawan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa fintech saat ini untuk penyaluran kredit program PEN. Diantaranya Investree, Koinworks, Akseleran, Amartha, dan Crowde. Rully bilang, Bank Mandiri akan melakukan penyaluran kredit kepada fintech dengan skema chaneling dalam rangka PEN dengan penyediaan plafon sampai Rp 400 miliar hingga Desember 2020. 

Ia menambahkan, skema channeling ini merupakan salah satu langkah strategis Bank Mandiri. Yakni, merealisasikan peran perseroan di tengah kondisi Covid-19. Tujuannya agar bisnis dapat tetap tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini juga bagian perwujudan komitmen Bank Mandiri dalam membangun ekosistem digital diantara pelaku UMKM. 

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah bekerja sama dengan Gojek, Grab, Shopee, Tokopedia dan Aruna untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) digital dari program PEN. "Hingga saat ini, penyaluran KUR Digital dalam rangka PEN mencapai lebih dari Rp 4 miliar," Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI. 

Sama seperti Bank Mandiri, BRI mendapatkan dana PEN sebesar Rp 10 triliun tahap pertama dan kemudian mendapat tambahan Rp 5 triliun. Dana tahap pertama tersebut telah berhasil di-leverage ke dalam penyaluran kredit lebih dari tiga kali lipat. 

Untuk penyaluran kredit dari tambahan dana PEN tersebut, BRI masih akan tetap berkolaborasi dengan fintech. Terbaru, bank ini menjalin kerja sama dengan platform p2p lending PT Modal Rakyat Indonesia. BRI akan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 30 miliar untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui Modal Rakyat.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga sudah berkolaborasi dengan Grab, Gojek, Tokopedia dan Shopee untuk menyalurkan KUR dari program PEN. Bank ini menerima dana PEN sebesar Rp 5 triliun dan kemudian mendapatkan tambahan Rp 2,5 triliun.

Penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah atas program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah mencapai Rp21,1 triliun atau 93,78% dari target.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan sebanyak 70% penyaluran kredit program PEN tersebut dominan ke segmen kecil terutama melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). BNI mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyalurkan PEN dalam bentuk penyaluran pinjaman modal kerja pada pelaku usaha yang berorientasi ekspor, padat karya, dan ketahanan pangan.

Adapun, penempatan dana pemerintah ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, pemerintah telah menempatkan dana senilai Rp5 triliun, kemudian pada 24 September 2020, pemerintah kembali memberikan tambahan penempatan senilai Rp2,5 triliun di perseroan. 

"Tujuan dari penempatan dana ini diharapkan akan menambah daya ungkit penyaluran kredit oleh perseroan hingga 3 kali," kata Corina dalam paparan kinerja kuartal III/2020, Selasa (27/10/2020).

Hingga akhir September 2020, BNI telah menyalurkan KUR senilai Rp15,05 triliun kepada 170.569 debitur. KUR BNI ini tersalurkan pada berbagai sektor ekonomi, antara lain ke sektor pertanian Rp3,95 triliun, sektor perdagangan Rp7,37 triliun, sektor jasa usaha Rp 2,44 triliun, serta untuk sektor industri pengolahan senilai Rp1,08 triliun.

Dalam menghadapi dampak pandemi, BNI secara aktif melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang berkinerja baik namun bisnisnya terdampak Covid-19.

Dalam perkembangannya, hingga akhir September 2020, BNI telah memberikan restrukturisasi kredit sebesar Rp122,0 triliun kepada 170,591 atau 22,2% dari total pinjaman. Mayoritas debitur adalah sektor perdagangan, restoran, dan hotel, sektor jasa usaha, serta manufaktur.

"Pemberian restrukturisasi kredit dan tambahan modal kerja ini kami harapkan dapat meningkatkan ketahanan bisnis debitur di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Harapannya, saat Covid-19 dapat ditanggulangi, bisnis debitur dapat kembali ke arah yang lebih baik," katanya.

Sedangkan Sis Apik Direktur Hubungan Kelembagaan BNI mengatakan, kerja sama dengan platform digital dan e-commerce tersebut bukan channeling. BNI hanya mendapatkan data mitra platform tersebut yang memang membutuhkan dukungan permodalan. Menurutnya, cara ini bukan channeling karena BNI yang eksekusi langsung ke mitra atau para pelapak di platform tersebut untuk diberikan  kredit.

Kerja sama untuk penyaluran dana PEN dengan keempat platform tersebut dimulai sejak 23 September. Terhitung sejak saat ini, BNI sudah menyalurkan KUR Rp 65 miliar kepada mitra dari empat platform itu. Sementara hingga 25 September 2020,  BNI sudah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 18,47 triliun ke lebih dari 75.000 debitur. 

Sis bilang, pemerintah terus mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, agar ekspansi kredit dapat berjalan dengan masif, salah satunya dengan melibatkan perbankan dengan bekerjasama dengan fintech.

Menurutnya potensi penyaluran kredit dari mitra platform digital itu sangat besar. Sementara untuk kerjasama dengan fintech P2P masih dalam tahap penjajakan. Potensi kerjasama dengan fintech ini tetap terbuka namun membutuhkan waktu untuk koordinasi skema kerjasama dan integrasi sistem. "Saat ini kami melakukan penjajakan dengan Amartha, Tani Fund, Crowde, Danapala, Dompet Kilat," tambah Sis Apik. 

Jika kerja sama sudah berjalan dengan masif maka penyaluran kredit akan menjangkau konsumen lebih luas. Sehingga potensi memulihkan perekonomian nasional makn mendekat.(*)

Sumber Foto: Antara