Menggoda Investasi Asing Masuk

:


Oleh Endang Kamajaya Saputra, Rabu, 30 September 2020 | 12:38 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 438


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak khawatir investasi langsung bakal terganggu di tengah pandemi Covid-19. Sebaliknya, meski perekonomian dunia tengah lesu, investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) di Indonesia masih tetap berjalan sesuai rencana.

"Di tengah pandemi FDI investasi masih masuk. Saya tidak lihat ada hal yang mengkhawatirkan," kata Luhut di acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom: Tranformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing, Jakarta (15/9/2020).

Luhut mengaku pernah menjalani wawancara dengan lembaga pemerintah dunia terkait hal investasi langsung di Indonesia. Dia menjelaskan tentang stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat lewat berbagai sektor.

Mendengar penjelasannya Moody's dan Fitch Rating memberikan apresiasi atas jawaban Luhut. Mereka apresiasi paparan Luhut dan melihat stimulus yang diberikan pemerintah, mereka bilang bahwa 80 persen sampai 90 persen dapat terealisasi investasinya.

Luhut menambahkan, investasi langsung menjadi salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Sebab tujuan dari investasi untuk meningkatkan nilai tambah. Dan peningkatan daya saing.

Sedangkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan penyelesaian proyek mangkrak pada semester I/2020 menjadi strategi BKPM menjaga realisasi investasi asing yang tidak turun terlalu dalam saat pandemi Covid-19.

BKPM berhasil menyelesaikan investasi mangkrak senilai Rp411 triliun pada semester I/2020, dari total nilai investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun.

Tingginya realisasi investasi mangkrak inilah yang mendorong investasi tidak terkontraksi dalam, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang mengalami penurunan 30 hingga 40 persen di tengah pandemi Covid-19.

Bahlil memaparkan, dari total nilai Rp411 triliun investasi mangkrak, terdapat lima perusahaan besar yang proses investasinya berhasil diselesaikan pada awal 2020.

Pertama, Lotte, perusahaan asal Korea Selatan yang nilai investasinya mencapai Rp61,7 triliun di Cilegon, Banten. Bahlil mengatakan proyek tersebut sudah mangkrak selama 5 tahun.

"2020 awal sudah selesai urusan [investasinya], sekarang tinggal groundbreaking. Ini karena Covid-19 saja, tapi kami sudah sepakat Oktober atau November groundbreaking," katanya dalam pertemuan dengan Bisnis secara virtual, Senin (14/9/2020).

Kedua, Hyundai, dengan nilai investasi sebesar Rp21,7 triliun. Bahlil menyebut proyek Hyundai tersebut sudah melalui proses groundbreaking.

Ketiga, yaitu proyek Vale di Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi mencapai Rp39,2 triliun. Proyek ini merupakan konsorsium BUMN dengan perusahaan asal Jepang tersebut.

Keempat, proyek Rosneft di Tuban, Jawa Timur. Kelima, proyek power plan di Tanjung Jati, Cirebon. Proyek ini telah mangkrak 6 tahun, nilai investasinya sebesar Rp38 triliun.

Bahlil menambahkan, ke depan, ada 7 perusahaan yang aka merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia. Ketujuh perusahaan tersebut berasal dari Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Adapun, BKPM mencatat realisasi investasi modal asing dan dalam negeri pada semester I/2020 mencapai Rp402,6 triliun atau 49,3 persen dari target pada tahun ini.

Investasi pada kuartal II/2020 hanya terkoreksi tipis dibandingkan dengan kuartal I/2020. BKPM mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp191,9 triliun sepanjang kuartal II. Angka itu lebih rendah sebesar Rp18,8 triliun bila dibandingkan dengan realisasi kuartal I sebanyak Rp210,7 triliun

Sebelumnya, Bahlil memberikan syarat kepada investor asing yang ingin menanamkan modalnya di RI wajib menggandeng pengusaha lokal daerah. Hal itu diyakini bakal bikin ekonomi jadi lebih merata.

"Kami wajibkan para investor yang berinvestasi di daerah berkerja sama dengan pengusaha daerah tempat berinvestasi," ujar dia dalam diskusi secara virtual, Rabu (9/9/2020).

Menurut dia kewajiban aturan tersebut bertujuan agar terjadi pemerataan ekonomi di daerah sehingga tidak hanya terpusat di DKI Jakarta. Sebab itu, aturan tersebut pentung diterapkan untuk mendorong geliat ekonomi di daerah.

Tidak hanya itu, setiap investor juga diwajibkan memberdayakan UMKM di daerah. "Jadi kami juga ingin adanya kolaborasi dengan UMKM yang ada di daerah," tandasnya.

Bahlil menegaskan akan melibatkan pengusaha lokal. Terutama dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan dan Lawe-Lawe di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tak hanya RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-Lawe, dia bahkan, menegaskan pihaknya berupaya untuk melibatkan pengusaha lokal baik dalam setiap investasi yang dilakukan pengusaha nasional maupun asing yang melakukan usahanya di daerah.

Dia mengutarakan, keterlibatan pengusaha lokal dalam setiap investasi di daerah juga perlu diutamakan. Hal ini merupakan bagian dari para pebisnis daerah mengambil kesempatan atau bagian dalam memajukan sektor bisnis di daerah. Meski begitu, keterlibatan pengusaha lokal atau daerah pun harus memenuhi kompetensi dan syarat yang mumpuni.

Tentu, upaya BKPM tersebut sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pengusaha nasional di daerah.*