Adu Strategi Pariwisata Atasi Dampak Corona

:


Oleh Endang Kamajaya Saputra, Kamis, 20 Februari 2020 | 14:09 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 910


Jakarta, InfoPublik - Virus corona (nama resminya Covid-19) yang menyebar dari Tiongkok tidak hanya membawa dampak pada gangguan kesehatan di berbagai negara dunia, namun juga berimbas pada dunia pariwisata, termasuk Indonesia. Wabah virus corona itu diprediksi berdampak buruk pada ekonomi Indonesa dalam jangka panjang. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio di Jakarta (6/2/2020), RI berpotensi kehilangan devisa US$ 4 miliar atau setara Rp54,8 triliun jika rute penerbangan Tiongkok ditutup selama setahun.

Nilai tersebut didapatkan dari jumlah wisatawan asal Tiongkok yang mencapai 2 juta orang dalam setahun. Wishnutama menyebut rata-rata pengeluaran per kunjungan (Average Spending Per Arrival/ASPA) dari wisatawan asal Tiongkok mencapai US$ 1.400.

Total kerugian tersebut, juga ditambah dampak dari penundaan wisatawan negara lain ke Indonesia karena khawatir tertular virus corona, nilainya cukup signifikan.

Menurutnya, dampak buruk itu sudah terasa sejak Februari 2020. Periode ini merupakan masa para wisatawan memesan tiket persiapan liburan musim panas.

Selanjutnya ia menjelaskan bahwa potensi kerugian tersebut juga mempertimbangkan efek samping dari virus corona hingga penurunan tren jumlah wisatawan secara umum. Hal itu membuat pihaknya sulit memprediksi kinerja pariwisata untuk tahun ini.

Strategi Stimulan Kemenparekraf

Untuk mengantisipasi potensi kerugian tersebut, pemerintah sudah menyiapkan berbagai insentif agar dapat tetap menarik minat kunjungan wisman ke nusantara. "Jadi kita mencoba kali ini untuk mendengarkan pemikiran dari maskapai dan kita juga sudah melakukan pembicaraan dengan PHRI dan sebagainya yang terkait dengan pariwisata secara keseluruhan," tukas Wishnutama di Jakarta (17/2/2020).

Wishnutama mendorong maskapai segera mengisi kekosongan slot penerbangan di sejumlah bandara tanah air. Hal tersebut dilakukan, menyusul keputusan pemerintah yang menutup penerbangan dari dan ke Tiongkok sejak Rabu 5 Februari 2020. 

Ia menambahkan, adanya travel warning dan larangan penerbangan terkait penyebaran virus corona berdampak buruk, terhadap industri penerbangan dan juga pariwisata. “Semua orang terdampak karena masalah ini. Kami sama-sama mendengarkan, menerima masukan dan mencari solusi. Bagaimana kami dapat melihat peluang ke depan," kata Wishnutama. 

Menurutnya, pemerintah akan memberikan stimulan, berupa insentif yang diberikan kepada maskapai yang mengisi slot kosong penerbangan di sejumlah bandara tanah air. Kemenparekraf berencana memberikan bantuan promosi dengan membuat bundled package penerbangan, akomodasi, dan atraksi dengan harga yang kompetitif, bekerja sama dengan Online Travel Agent (OTA) dan juga Travel Agent/Tour Operator (TA/TO). Selain itu juga memberikan bantuan promosi dengan skema joint promotion.  

“Kami diminta Presiden untuk memberi solusi terhadap dampak virus corona ini. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Dorong Wisata Domestik dan Cari Pasar Baru Wisman

Upaya lainnya adalah bakal mendorong masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penurunan kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Tanah Air seiring merebaknya virus corona.

Menurut Wishnutama, ada dua alasan mendorong masyarakat Indonesia berwisata di dalam negeri. Pertama, untuk menghidupkan pariwisata lokal setelah ada penutupan penerbangan dan pembatasan kedatangan warga Tiongkok.

Kedua, untuk mengantisipasi masyarakat Indonesia terjangkit virus corona ketika berpergian ke luar negeri. Sebab, tak hanya Tiongkok yang sudah terjangkit epidemi tersebut. Setidaknya terdapat 24 negara yang juga mengkonfirmasi keberadaan pasien positif virus corona.

Dalam catatan WHO, negara-negara itu adalah Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada. Kemudian, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Rusia. Lalu, Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. 

Selain itu, ia akan meminta beberapa maskapai mengalihkan tujuan penerbangan yang sebelumnya ke Tiongkok menjadi ke rute dalam negeri. Ini mengingat rute penerbangan dari dan ke Tiongkok juga akan ditutup.

Dia mengaku pergantian rute penerbangan tersebut tidak mudah karena memerlukan prosedur yang panjang. Meski demikian, hal tersebut tetap patut dicoba. Setidaknya, ada sekitar 30 maskapai yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia. Lebih lanjut, Wishnutama mengatakan akan menggencarkan promosi pariwisata Indonesia untuk menarik minat turis asing dari negara-negara lain di luar Tiongkok.

Beberapa negara yang menjadi target pemasaran, antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Kanada. Adapun Bali, masih menjadi salah satu wilayah unggulan yang bakal dipromosikan. Wishnutama mengakui bahwa Bali yang paling siap, tapi destinasi-destinasi lain pasti akan dipromosikan juga.

Diskon Tarif bagi Wisatawan Domestik

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah mengantongi beberapa alternatif kebijakan untuk mengantisipasi dampak virus corona ke dalam negeri. Salah satunya adalah memberikan diskon bagi wisatawan-wisatawan asal domestik yang ingin ke tempat destinasi wisata.

"Beberapa kajian ini sedang difinalkan seperti yang disampaikan Bapak Presiden (Jokowi) kemarin mengenai masalah diskon terhadap wisatawan daerah-daerah yang akan terkena dampak langsung karena wisatawan turun sangat drastis," kata dia di DPR RI, Jakarta (18/2/2020).

Dia mengatakan, untuk meminimalisir dampak dari virus corona, pemerintah juga berupaya untuk mendorong konsumsi melalui bantuan sosial. Selain itu, pihaknya juga tengah melihat secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam APBN 2020 agar bisa tetap menstimulus.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan memberikan diskon sebesar 30 persen untuk wisatawan asing dan lokal. Hal ini dilakukan untuk memberikan stimulus ke dunia pariwisata Indonesia yang menurun akibat wabah virus corona.

"Saya tadi pagi telah bertemu dengan Menteri Keuangan kemungkinan ini masih kita hitung bersama-sama sore hari ini, untuk memberikan diskon insentif bagi Wisman yaitu 30 persen dari tarif riil. Tapi nanti kita putuskan," ujar Presiden Jokowi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, kemarin (17/2/2020).

Kendati begitu, dia menyebut diskon wisata akan diberikan selama 3 bulan ke depan sambil pemerintah memutuskan destinasi wisata mana saja yang akan diberikan stimulus. Pemerintah juga berencana memberikan diskon 50 persen untuk travel biro perjalanan.