Rehabilitasi Anak Korban Bencana Sulteng, Kemensos Gandeng UNICEF

:


Oleh Juli, Rabu, 24 Oktober 2018 | 10:39 WIB - Redaktur: Juli - 317


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Sosial RI menggandeng organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang bergerak di bidang perlindungan dan kesejahteraan anak UNICEF untuk mempercepat proses rehabilitasi anak-anak korban bencana gempa, likuifaksi serta tsunami di Sulawesi Tengah.

“Memulihkan kondisi psikologis anak-anak pascabencana alam menjadi prioritas pemerintah, agar kelak tidak menjadi trauma dan mereka kembali ceria. Kami ingin memastikan merek tidak menjadi lebih rentan terhadap kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran,” tegas Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) saat Penerimaan hibah UNICEF untuk anak-anak korban gempa, tsunami dan likuifaksi Sulteng, di Kementerian Sosial RI, Jakarta, Selasa (23/10).

Mensos mengatakan, dalam proses rehabilitasi sosial korban bencana baik di Sulteng maupun NTB Pemerintah tidak bekerja sendiri. Dukungan dan kerja sama dengan berbagai mitra kerja terus digalang untuk mempercepat dan memaksimalkan upaya rehabilitasi sosial anak. Salah satunya yang telah terjalin dengan UNICEF.

Bersama UNICEF, lanjutnya, Kemensos melakukan pendataan anak terpisah, melakukan penelusuran dan mengupayakan reunifikasi anak yang terpisah dari keluarganya, memberikan layanan dukungan psikososial, trauma healing, serta mengeluarkan Surat Edaran Mensos Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Penanganan Anak Terpisah Dampak Bencana Alam Sulteng.

Hasilnya, Kemensos dalam melakukan registrasi, penelusuran dan reunifikasi tercatat 101 anak telah teregistrasi sebagai anak hilang, anak yang terpisah, dan anak yang sebatang kara. Dari jumlah tersebut 71 laporan masuk melalui registrasi langsung di Sekretariat Bersama dan 29 laporan yang didata melalui media sosial.

“Alhamdulillah melalui upaya penelusuran tim Sekretariat Bersama, telah berhasil dilakukan reunifikasi pada 7 anak yang terpisah akibat bencana Sulteng,” tutur Mensos.

Untuk mendukung proses rehabilitasi sosial anak korban bencana Sulteng, UNICEF menyerahkan hibah bantuan perlengkapan anak kepada Kemensos untuk memastikan adanya dukungan psikososial untuk 20.000 anak serta pencegahan dan penanganan anak yang terpisah.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menjelaskan, UNICEF memberikan dukungan dalam bentuk barang untuk anak sebanyak 10.500 paket untuk kelompok usia 0-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, 6-13 tahun, 14-15 tahun dan 16—17 tahun. UNICEF juga akan menyerahkan bantuan dukungan laptop dan telepon gengam untuk upaya registrasi, penelusuran, serta reunifikasi anak, serta memberikan peralatan dukungan psikososial untuk kegiatan di Ruang Ramah Anak atau Pondok Anak Ceria.

“Dengan dukungan ini Kemensos akan mendistribusikan bantuan individual terhadap anak yang rentan dari berbagai kelompok usia, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak yang diasuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang tersebar di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong,” katanya.

Fokus intervensi, lanjutnya, bukan hanya di kamp pengungsian, tetapi juga anak yang dalam pengasuhan alternatif di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) sejak sebelum pengungsian.