Penjelasan Teknis Pelaksanaan Acara Panitia Nasional Penyelenggaraan AM IMF-WBG 2018

:


Oleh Irvina Falah, Selasa, 16 Oktober 2018 | 11:05 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 509


Nusa Dua, Bali, 14 Oktober 2018 - Secara umum penyelenggaraan AM IMF-WB 2018 di Bali berjalan dengan sangat baik, semua jadwal acara tepat waktu dan tidak ada yang tertunda pelaksanaannya. Sejauh ini kita tidak menemukan adanya kejadian luar biasa yang dapat mengganggu jalannya acara baik main event, side event, paralel event, maupun host country event.

IMF dan WB menyebutkan bahwa pelaksanaan AM di Bali ini telah menaikkan ekspektasi dan standar pelaksanaan AM lainnya di masa yang akan datang, terutama yang dilaksanakan di luar Washington DC.

Kesuksesan pelaksanaan AM ini menunjukkan kemampuan Pemerintah Indonesia dan koordinasi yang sangat baik dengan semua pihak di kalangan internasional, di bawah leadership yang sangat kuat dari Presiden Jokowi. Indonesia mampu menyelenggarakan berbagai event besar secara bersamaan, di tengah-tengah upaya menangani berbagai musibah akibat bencana alam di berbagai lokasi di Indonesia.

Jumlah peserta:
1) Registrasi melalui MTS (IMF-WB): 15.049 orang
2) Registrasi melalui IPT (Panitia Nasional): 21.620 orang
3) Total jumlah delegasi/ peserta yang registrasi: 36.669 orang

Kedatangan Delegasi/ Peserta berdasarkan catatan Imigrasi/ Customs:
• Jumlah Delegasi/ Peserta yang dilayani melalui Meja Layanan Imigrasi khusus untuk AM IMF-WB 2018 di Bandara Ngurah Rai – Bali tgl 5 s/d 14 Okt sebanyak 6.907 (USA= 738; UK= 517; Germany= 330; Japan= 258; France= 245; Singapore= 233; Australia= 228; China= 211…dll). Perkiraan ada sekitar 10% dari Peserta yang tidak melapor agtau melalui Meja Layanan Khusus AM2018 atau sekitar 690 an orang. Perkiraan total melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 6.907 + 690 = 7.597 orang;

• Jumlah Delegasi/ Peserta yang turun di Bandara Soetta, tersebar melalui layanan reguler maupun yang menghubungi Hospitality-Desk AM2018 di Terminal 2 dan 3 Soetta. Jumlah yang menghubungi Hospitality-Desk= 612 orang. Perkiraan jumlah kedatangan melalui Bandara Soetta, mendasarkan jumlah International-Flight, diperkirakan jumlahnya = melalui Ngurah Rai atau sekitar 6.000 – 7.000 orang;
• Dengan asumsi melalui Soetta sebanyak 6.500 orang, ditambah melalui Ngurah Rai sebanyak 6.907 orang, perkiraan Delegasi/ Peserta asing yang datang ke Indonesia sebesar: 6.500 + 6.907 + 690 = 14.097.

Total pagu Anggaran dan ekspektasi realisasi biaya:
1) Pagu Anggaran (APBN 2017-2018): Rp 855,5 Milyar
2) Perkiraan realisasi anggaran (berdasarkan konrak): 566,9 milyar.
3) Realisasi dan pembayaran berbagai kontrak acara sedang dilakukan, sesuai dengan termin dan kontrak pelaksanaan acara. Informasi awal dari PPK dan Panitia Nasional, sesuai dengan komitmen untuk melakukan berbagai efisiensi, diperkirakan total realisasi biaya bisa ditekan sekitar Rp 500 M.

Total event selama penyelenggaraan rangkaian acara AM2018 sejak tanggal 9 sd 13 Oktober, mulai acara yang besar (AM Plenary, DC Meeting, IMFC Meeting) s/d acara yang kecil (Bilateral Meeting), diperkirakan sebanyak 2.925 events:
• Events besar yang terdaftar di sistem MRA (Meeting Room Arrangement) sebanyak 325 events (301 + 30 – 6 = 325)
• Events yang diselenggarakan sendiri oleh masing2 Negara (ada 154 Negara yang menyewa Offices, termasuk Mof,CB, IMF-WB, Observer), dengan asumsi 5 hari kegiatan, per hari 2 s/d 3 pertemuan : 154 negara X 2 events X 5 hari = 1.540 events
• Events yang diselenggarakan di BCCR (Business Center – Conference Room) sejumlah 53 Ruangan, max 2 jam per event ( asumsi 4 events per hari) selama 5 hari kegiatan: 4 events X 53 ruangan X 5 hari = 1.060 events
• Total jumlah events: 325 + 1.540 + 1.060 = 2.925 events
• Catatan : banyak events yang diselenggarakan sendiri oleh Private sectors, Bank/ Lembaga Keuangan, Investors, Lembaga Rating dll di luar acara official AM2018 dan diselenggarakan di luar venues AM2018.

Cerita-cerita ringan sepanjang penyelenggaraan AM2018:
1) Cerita jumlah Delegasi, Peserta dan Pendukung yang jumlahnya jauh lebih banyak dari perkiraan awal
2) Keputusan Menko Mar utk dibuat rapat harian : jam 9 TSM – MTS (briefing harian); jam 4 internal TSM (evaluasi harian); jam 5 TSM-MTS (evaluasi harian); jam 6 Rapat Evaluasi Harian (langsung dipimpin Menkomar bersama Kasum TNI, Gub Bali, Kapolda, Pangdam, Danjen Kopasus, Paspampres, ITDC dan pihak Security Team MTS)
3) Cerita tentang Kendaraan untuk HoD dan SM IMF-WB
4) Cerita tentang pengaturan Stickerisasi dan Badge-ID
5) Koordinasi pengaturan Transportasi dan Lalulintas
6) Cerita 10 kendaraan HOD ban nya tipis dan ada mobil plat AM yang mogok
7) Koordinasi pengaturan keamanan dan security-check
8) Cerita terjadinya gempa pada 11 Okt pukul 02.44 WITA
9) Cerita testimoni peserta Parliementary Forum:
“…receive my hearfelt gratitude for our great work together…The international MPs (member of parliaments) were impressed by Indonesia’s path to development and the exceptional warmth and hospitality during their stay in your most beautiful country…”
10) Cerita testimoni para HOD terhadap layanan LO:
“…Thank you and all colleague and the whole organizational team for being the perfect host. Besides the seamless organization you made for visit of each participant a truly memorable and enjoyable experience…”

Informasi Lebih Lanjut, silakan menghubungi:
Susiwijono Moegiarso
+62 822 6003 9909
susiwijono@ekon.go.id
Ketua Harian Panitia Nasional AM IMF-WBG 2018

Catatan untuk Editor:
IMF juga menyelenggarakan acara pendukung selain sesi pleno, yang melengkapi acara inti Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 yang mengambil tema Ekonomi Global. World Bank Group menyelenggarakan acara yang membahas sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, termasuk urbanisasi, perpajakan dan ketimpangan. Selain itu, diadakan juga acara-acara yang membahas bagaimana teknologi rekanan dapat memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan, bagaimana mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta isu-isu yang dihadapi berbagai wilayah. Keduanya dalam pertemuan bersama yang membahas Teknologi Keuangan (FinTech) pada Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Bali.

World Bank Group menyelenggarakan acara yang membahas sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, termasuk urbanisasi, perpajakan dan ketimpangan. Selain itu, diadakan juga acara-acara yang membahas bagaimana teknologi rekanan dapat memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan, bagaimana mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta isu-isu yang dihadapi berbagai wilayah, terutama di Asia dan Afrika, bagaimana kelaparan dapat diatasi, bagaimana membiayai pembangunan – memanfaatkan fasilitas pembiayaan global, system keuangan Syariah, pembiayaan yang ramah dan Agenda Ekonomi Digital.

Sistem Pembiayaan internasional dapat diperkuat dengan normalisasi kebijakan moneter di antara negara maju, mengatasi tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang, menyelesaikan reformasi tata kelola IMF yang sedang berjalan, dan memperkuat Global Financial Safety Net (GFSN) melalui Pengaturan Keuangan Wilayah. Indonesia sebagai negara berkembang perlu mengembangkan cadangan kebijakan pertahanannya untuk merespon kebijakan yang dikeluarkan negara-negara maju, untuk mengurangi risiko ketimpangan perdagangan.