Dari Cerdas Cermat Hingga Main Bola, Mensos Ajak Anak-Anak Berprestasi

:


Oleh Irvina Falah, Selasa, 14 Agustus 2018 | 09:29 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 646


Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Idrus Marham dan ribuan anak-anak tampak menikmati kebersamaan mereka saat bermain dan bergembira di setiap panggung yang ada di di acara Gebyar Prestasi Keluarga Sejahtera 2018 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu (12/8).

Mensos yang tampil sporty mengenakan stelan kaos dan celana olah raga warna putih menjajal permainan "Golden Ball" di area "Planet Gerak" yang merupakan satu dari sembilan panggung yang ada di acara ini. Dibimbing oleh coach dari British Council, Mensos menjajal permainan menggunakan media bola bersama anak-anak penyandang disabilitas.

Cara permainanya cukup mudah. Mensos berdiri berjajar dengan para pejabat di lingkungan Kementerian Sosial dan Duta Program Keluarga Harapan (PKH). Lalu di belakang mereka, anak-anak telah berderet ke belakang bersiap menerima bola dari barisan paling depan. Setiap satu deret ke belakang adalah satu tim.

"Anak-anak bolanya secara estafet diberikan ke teman di belakangnya, ya. Ayo ayo, semangat," teriak Mensos sambil menyerahkan bola kepada anak yang berbaris di belakangnya, lalu seterusnya estafet ke belakang.

Tak hanya menyerahkan bola, ada filosofi khusus di balik permainan ini. Kak Hanu sang pelatih dari British Council mengungkapkan melalui proses menyerahkan bola ke belakang, anak-anak diajak untuk melakukan peregangan atau stretching, melatih kerja sama, juga kemandirian.

Bersama-sama anak-anak penyandang tuna wicara, tuna daksa, dan anak-anak lainnya, Mensos tampak antusias saling membantu dan saling menyemangati hingga bola diterima anak yang berbaris di paling belakang. Anak-anak yang tidak bermain, ikut menyemangati dengan bertepuk tangan sambil bersorak-sorai.

Usai bermain bola, Mensos bergerak ke Planet Ilmu. Di panggung ini, anak-anak sedang mengikuti kuis cerdas cermat dan berkesempatan menjawab pertanyaan dari sang menteri.

"Simak baik-naik pertanyaannya ya. Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai hari apaaaa.....," tanya Mensos yang kemudian dijawab oleh kelompok B diperingati sebagai Hari Pramuka.

Berikutnya, Idrus kembali menantang anak-anak untuk menjawab pertanyaannya. "Sejak tahun 1945 sudah terjadi berapa kali pergantian presiden," tanya Mensos.

Anak-anakpun antusias menjawab dengan menyebutkan nama-nama presiden RI sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo. Dengan tangkas kelompok C menjawab sebanyak tujuh kali Indonesia mengalami pergantian presiden.

"Anak-anakku semua, ilmu pengetahuan terus berkembang, sangat dinamis, sangat cepat berubah. Oleh karena itu kalian harus rajin mengikuti perkembangan yang ada. Di sisi lain, kalian juga harus tetap mengingat sejarah kehidupan bangsa ini. Jangan dilupakan," tutur Menteri Idrus.

Kegiatan Gebyar Prestasi Keluarga Sejahtera Indonesia 2018 diikuti 6.000 peserta. Terdiri dari 2500 anak-anak berprestasi, 1500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), anak-anak penyandang disabilitas, Pendamping PKH, Satuan Bakti Pekerja Sosial, petugas panti, relawan sosial, dunia usaha, perguruan tinggi, dan dinas sosial provinsi/kabupaten/kota.

"Gebyar Prestasi Keluarga Sejahtera Indonesia 2018 sengaja dirancang unik dan menarik dengan ciri khas anak-anak yang gembira, penuh warna, disertai kegiatan dan pengalaman seru. Di sini, arena acara didisain dengan menggunakan pendekatan galaksi alam semesta," katanya.

Mensos menjelaskan ada satu panggung utama (Planet Matahari) yang dikelilingi oleh planet-planet lain. Ada sembilan planet yang akan mengitari panggung utama yakni Planet Gerak (prestasi olah raga), Planet Ilmu (prestasi akademik), Planet Hati (prestasi keagamaan), Planet Seni (prestasi seni dan budaya), Planet Unik (prestasi yang unik), Planet Kreatif (produk ekonomi kreatif), Planet Dolanan (permainan tradisional), Planet Ceria (permainan anak anak), dan Planet Kuliner (jualan aneka makanan produk KPM yang sudah graduasi).

Dikatakannya, ada tiga hal penting yang menjadi catatan dari acara ini. Pertama, keterbatasan ekonomi sama sekali bukan menjadi penghalang bagi anak-anak untuk berprestasi. Anak-anak penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan dari berbagai pelosok Indonesia telah menunjukkan buktinya.

"Ada Rara dan Selfi yang memiliki bakat seni tarik suara dan menjadi juara kontes menyanyi tingkat nasional. Ada juga anak-anak yang berprestasi di bidang olah raga, maupun penerima beasiswa BIDIKMISI. Mereka adalah contoh nyata bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada fasilitas yang tersedia," tutur Mensos menyemangati anak-anak.

Prestasi yang tinggi, lanjutnya, dapat diraih karena adanya ketekunan, kegigihan dalam berjuang dan berusaha, serta kerja keras pantang menyerah.

"Jika ingin melihat Indonesia kelak menjadi maju dan mandiri maka kedepankan prestasi sebagai parameter. Jadikan prestasi sebagai instrumen karena kelak anak-anak inilah yang akan menjadi pemimpin masa depan. Ini harus kita dengungkan kalau mau Indonesia maju," terangnya.

Kedua, jika Indonesia ingin menjadi maju, maka hilangkan intrik-intrik mewarnai kehidupan bangsa, fitnah yang mewarnai kehidupan politik harus diubah menjadi perdebatan konseptual, menjadi perdebatan tentang prestasi dan kualitas manusia.

"Bangsa ini tidak bisa dibangun dengan fitnah dan politicking, tapi dengan prestasi," terangnya.

Ketiga, untuk menyemangati meraih prestasi, anak-anak dapat mengambil inspirasi dari para pemimping bangsa. Salahs atunya prestasi dan teladan dari sosok Presiden Indonesia Ketujuh yakni Presiden Joko Widodo.

"Beliau adalah inspirator anak Indonesia berprestasi. Saya berharap anak-anak dapat belajar dari sosok beliau sehingga kelak 10 sampai 15 tahun kedepan kalian tidak hanya menjadi pemimpin, tapi juga mampu mengangkat keluarga dari kemiskinan permanen," kata Idrus disambut tepuk tangan anak-anak.

Sementara itu kemeriahan acara ini terus bergulir dari satu planet ke planet yang lain. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah deretan lukisan bertema alam yang dipamerkan di area Planet Unik dan merupakan karya dari Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat sejak ia berusia sejak ia berusia 3 tahun hingga sekarang. Keikutsertaan Dirjen dengan prestasi diberbagai bidang sejak kecil untuk memberikan inspirasi kepada anak anak bahwa prestasi yg diraih sejak usia dini merupakan modal besar untuk meraih prestasi pada masa dewasa.

Di Planet Unik, Mensos didampingi Dirjen mencoba melukiskan coretan pertama di atas kanvas. Ia juga berdialog dengan anak-anak, dan menyampaikan pesan agar mereka rajin belajar, tetap bergembira bermain, dan mengukir prestasi di berbagai bidang.

Pebasket nasional, Adhi Pratama yang merupakan salah satu bintang tamu dalam acara ini juga turut membagikan pengalaman dan tips bisa menjadi pebasket nasional. Pebasket kelahiran Jakarta dengan tinggi badan 197 cm ini mengatakan membangun mental menjadi juara tergantung pada diri masing-masing.

"Sering-sering aja main. Semakin banyak berlatih, semakin terasah kemampuan kita," kata Adhi yang juga sempat mengajak anak-anak bermain basket di Planet Gerak.

Setelah berkeliling ke sembilan planet, Menteri menuju panggung utama yakni Planet Matahari. Kehadirannya disambut flash mop tarian anak-anak diiringi lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia. Dengan berkostum busana adat daerah, mereka bergerak lincah dan atraktif.

Di panggung utama ini, Mensos berfoto, berdialog dengan anak-anak, serta bertemu dengan anak-anak Komunitas Adat Terpencil (KAT) dari Musirawas, Palembang dan Sorolangun.

Rara dan Selfi dari Liga Dangdut Indonesia 2018 juga mempersembahkan suara emasnya. Tepuk tangan bergemuruh saat anak-anak penyandang disabilitas membawakan Tari Saman dengan kompak dan sangat indah. Mereka telah berpengalaman tampil di pertunjukan-pertunjukan internasional.

Suasana semakin meriah saat Mensos menantang anak-anak untuk menjawab pertanyaan dengan hadiah sepeda kayuh. Anak-anak berebut menjawab dengan antusias setiap pertanyaan yang diajukan Menteri Idrus.


Anak-anak Berprestasi


Di Planet Matahari, Mensos berbincang dengan anak-anak berprestasi dan berkali-kali menyatakan kekagumannya pada pencapaian mereka. Salah satunya Stephanie Handojo. Stephanie telah mengukir prestasi di bidang olah raga renang dan bowling hingga ke level internasional. Yakni Juara 1 Gaya Bebas dan Gaya Dada 100 m pada Special Olympics Singapore National Games 2017, Gaya Dada 50 m Special Olympics World Summer Games 2011 di Athena Yunani, serta meraih juara dalam 5th APTBF Bolwing Championship di Manila. Ia mampu membuktikan seorang disabilitas bisa berprestasi. Ia bahkan pernah meraih Rekor MURI Anak Down Syndrome Mampu Memainkan 22 Lagu dengan Piano.

Selain Stephanie, hadir pula bersama Mensos adalah Desainer Disabilitas Teruma Indonesia yakni Rafi Ridwan. Karya Rafi pernah dipakai oleh Tyra Banks pada kompetisi America's Next Top Model hingga Michelle Obama. Pada ulang tahunnya ke-9 Rafi menggelar mini show-nya berkolaborasi dengan Barli Asmara, salah seorang perancang busana ternama Indonesia. Koleksi busana karya Rafi bahkan pernah ditampilkan dalam pagelaran fashion paling bergengsi di Tanah Air yakni Jakarta Fashion Week (JFW) 2012.

Di bidang pendidikan, prestasi membanggakan ditorehkan Dessy Munawaroh dan Tomi. Dessy adalah pelajar SD di Sorong, merupakan anak dari penerima bansos PKH. Ia berhasil menjadi juara ketiga Lomba Olimpiade Sains Nasional MIPA tingkat SD tahun 2018. Sedangkan Tomy asal Bantul adalah Juara 1 Pidato Bahasa Inggris tingkat Provinsi. Ia tinggal di Panti Asuhan Yatim Putra Islam An Nur, Bantul.

Di bidang karir, Prada Budi yang merupakan warga Suku Anak Dalam, Jambi, juga mengukir prestasi sebagai anggota TNI AD. Sebelum menjadi anggota TNI, ia tinggal di lokasi Suku Anak Dalam yakni Taman Nasional Bukit 12, Sarolangun Provinsi Jambi. Budi adalah warga binaan salah satu program Kementerian Sosial di bidang pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT).

Selain Budi, warga KAT asal Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara adalah Noplander Laotongang. Ia kini tercatat sebagai mahasiswa perguruan tinggi. Di bangku sekolah, Noplander mengukir sejumlah prestasi yang membanggakan keluarga. Ia menjuarai Olimpiade Sains MIPA Tingkat SMP se-Kabupaten Kepulauan Sangihe, Juara untuk Hasil Ujian Nasional SMP di Provinsi Sulawesi Utara, dan Juara Olimpiade Sains MIPA Tingkat SMA se-Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ia juga aktif di bidang organisasi di antaranya Ketua OSIS SMAN 1 Tatoareng dan organisasi Kerukunan Gereja Masehi Protestan Indonesia.

"Indonesia bangga memiliki anak-anak berprestasi. Jangan pernah lelah mencintai negeri ini, teruslah berbuat untuk yang terbaik bagi keluarga, nusa dan bangsa. Semoga persembahan Gebyar Prestasi Keluarga Sejahtera Indonesia ini dapat menginspirasi dan menyemangati anak-anak untuk terus berprestasi," harap Menteri.


PANITIA GEBYAR PRESTASI
KELUARGA SEJAHTERA INDONESIA