Perbaikan Sistem Pemerintahan Tanggung Jawab Semua

:


Oleh Eko Budiono, Minggu, 26 Januari 2020 | 15:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 803


Jakarta,InfoPublik-Perbaikan sistem pemerintahan dan budaya politik, menjadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan.

Kedua hal itu merupakan catatan Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) terkait hasil rilis The Economist Intelligence Unit (EIU) mengenai indeks demokrasi  tahun 2019, yang menempatkan Indonesia di peringkat 64 dari 167 negara.

Skor indeks demokrasi Indonesia adalah 6,48 dalam skala 0-10.

Catatan selama tiga tahun terakhir ini terbilang buruk ketimbang periode 2015 dan 2016. Pada 2015, indeks demokrasi Indonesia di angka 7,03 dan pada 2016 di angka 6,97.
 
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menyatakan, saat ini seluruh pemangku kepentingan perlu memperbaiki sistem pemerintahan dan budaya politik. 

"Jadi ke depan, perbaikannya adalah dalam sistem pemerintahan dan budaya politik indonesia. Dan itu tanggung jawab bersama," kata Bagja  dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/01/2020).

Perbaikan sistem, kata Bagja, harus menyasar aturan hukum, penegak hukum dan budaya hukum.

Ketiga hal itu, menurut Bagja, bisa dilakukan oleh pemerintah, DPR, partai politik, Komiai Pemiluhan Umum (KPU), Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelemggara Pemilu ( DKPP).

Sementara itu, peran Bawaslu dalam hal ini akan menguatkan aparatur dan budaya hukum penyelenggara pemilu.

Ia menegaskan, adanya penyelenggara pemilu yang terlibat kasus jelas menjadi pembelajaran bagi semua pemangku kepentingan yang ada.

"Akan tetapi hal tersebut bukan kemudian membuat kita menyerah untuk memperbaiki sistem," tuturnya.

Sebelumnya, EIU menyatakan ada lima kategori yang menjadi indikator  dalam mengukur indeks demokrasi negara, yakni proses pemilihan dan pluralisme, berfungsinya pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, dan kebebasan sipil yang menggunakan skor 0-10.

Skor proses pemilihan dan pluralisme Indonesia berada di angka 7,92, berfungsinya pemerintah di angka 7,14, partisipasi politik 6,11, budaya politik 5,63, dan kebebasan sipil di angka 5,59. Total keseluruhan indeks demokrasi Indonesia hanya di angka 6,48.