Mendagri: Film Sang Prawira Bawa Pesan Cita-Cita Pemuda

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 11 Desember 2019 | 15:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K


Jakarta,InfoPublik-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian, mengatakan Film Sang Prawira membawa pesan mendalam, khususnya terkait cita-cita pemuda. 

"Saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga Film Sang Prawira ini bisa jadi dan sudah tayang secara nasional. Saya kira film ini memiliki pesan yang sangat dalam, tidak hanya sekedar tema kepolisian, tapi pesan yang paling dalam adalah adanya cita-cita dari generasi muda," kata Mendagri, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12/2019).

Menurutnya, cita-cita pemuda erat kaitannya dengan bonus demografi dan angkatan kerja dalam memperjuangkan bangsa Indonesia.

"Kita tahu bahwa negara kita mengalami bonus demografi, angkatan kerja anak muda yang banyak, mereka harus dipenuhi oleh cita-cita, karena mereka nanti akan memperjuangkan Indonesia ke depan," ujarnya.

Tito menilai, film ini juga sarat akan motivasi bagi anak muda untuk optimis dalam mengejar cita-cita meski di tengah keterbatasan.

"Kita melihat film ini menampilkan karakter seorang milenial untuk maju, dengan menonton film ini, membangkitkan semangat juga mengejar cita-cita," tuturnya.

Ia menyatakan, film Sang Prawira mampu menonjolkan sisi keindahan dan kekayaan alam Indonesia.

"Film ini juga didesain sedemikian rupa sehingga menampilkan keindahan dan kayanya bangsa Indonesia. Salah satu contohnya adalah tentang Sumatera Utara dan Jawa Tengah, bagaimana indahnya Danau Toba dari Samosir, dan lain-lain," ungkapnya.

Tak hanya itu, hadirnya Film Sang Prawira di layar Bioskop nasional mampu menunjukkan sisi kekompakkan antara TNI dan Polri yang menurutnya sebagai pilar utama.

Film Sang Prawira ini berkisah tentang seorang ayah Horas (IPDA Dimas Adit S), yang menginginkan anaknya menjadi orang kaya.

 Horas merupakan seorang pemuda yang lahir di sebuah kampung di tepian Danau Toba. Keadaan keluarga yang tergolong kekurangan membuat ayahnya mengharapkan Horas menjadi pengusaha, agar bisa mengangkat status ekonomi keluarganya.

Sayangnya, Horas berpikir lain, dia ingin menjadi seorang polisi.

Pengabdian kepada negara lebih penting dari urusan pribadi, mungkin itu yang terpikirkan oleh Horas. Tentu jalan menjadi lebih berat untuk menggapai cita.

Tapi tetap saja, Horas berjuang untuk meraihnya. Keadaan ini semakin sulit saat Horas juga harus mengurus kisah cintanya dengan Nauli (Anggika Bolsterli), kisah cinta yang romantis namun sangat rumit.

Sang Prawira berada dalam arahan sutradara Ponti Gea dan penulis naskah Onet Adithia Rizlan. Film ini merupakan kerjasama studio produksi MRG Film dan Mabes Polri. Sang Prawira merupakan film layar lebar pertama Ponti Gea dan Onet Adithia Rizlan.

Selain film ini, saat ini juga sedang tayang film produksi Mabes Polri berjudul Hanya Manusia. Film tersebut bercerita tentang karakter Annisa, salah satu polisi yang baru saja pindah tugas ke Jakarta Utara.

Dia seorang perwira muda yang harus berbagi waktu antara tugas dan keluarga. Sementara, tempat penugasan barunya di Jakarta Utara sedang penuh dengan teror penculikan anak-anak di bawah umur.

Beberapa korban bahkan ditemukan telah menjadi mayat. Annisa yang kini bertugas di Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara mendapat tugas untuk mengusut kasus tersebut. Selalu ada korban tiap harinya.

Belum selesai masalah penculikan, tiap hari Anissa juga mendapat tekanan dari hal-hal lain seperti rekan kerja. Saat kasus semakin rumit, bukannya datang titik terang, adik satu-satunya yang sangat dia sayangi justru menjadi korban penculikan.

Para pemain yang bergabung di antaranya Prisia Nasution, Yama Carlos, Lian Firman, Verdi Solaiman, Tegar Satrya, Shenina Cinnamon, Soleh Solihun, Fuad Idris, Nagra Kautsar, Egi Fedly, dan Windy Apsari. Hanya Manusia merupakan karya sutradara Tepan Kobain serta penulis naskah Rebecca M. Bath, Monty Tiwa, dan Putri Hermansjah.