Media Harus Netral Dalam Menghadapi Pemilu Serentak 2019

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 22 Februari 2019 | 19:26 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 574


Yogyakarta,InfoPublik – Anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi mengatakan, media massa sebagai sumber infomasi bagi masyarakat diharapkan tetap independen dalam gelaran Pemilu Serentak pada 17 April 2019 mendatang. Tidak memihak pada salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden termasuk partai politik.

Wartawan sebagai ujung tombak dari media massa, menjadi perhatian khusus dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam membangun independensi media.

"Penting halnya untuk mengetahui bagaimana kode etik jurnalistik dalam peliputan selama proses Pemilu 2019," kata Jimmy dalam Workshop Peliputan Pemilu 2019 di Yogyakarta, Kamis (21/2/2019).

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Republik Indonesia bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Workshop Peliputan Pemilu 2019 di Yogyakarta.

Dengan mengangkat tema “Masyarakat Pers Mengawal Pemilu yang Demokratis dan Bermartabat”, workshop ini terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum.

Direktur Pengelolaan Media Kemenkominfo Siti Meiningsih mengatakan, wartawan sebagai pemberi informasi harapannya mampu memberikan informasi yang menyejukkan bagi para pembaca. Bukan informasi yang menimbulkan keresahan, seperti hoax.

"Masyarakat sekarang harus pintar memilah-milah mana yang hoax mana yang bukan," kata siti Meiningsih yang lebih suka dipanggil Mei.

Sementara Ketua PWI Yogyakarta Sihono mengatakan, menjelang pemilu 2019, wartawan hendaknya mengambil konsep jurnalisme jalan tengah. Jalan tengah yang dimaksud adalah jalan yang diinginkan publik, bukan oleh pemilik modal atau politisi. "Bukan juga jalan yang diinginkan wartawan," katanya

Penting halnya untuk tetap mengingat kode etik wartawan istimewa yang selalu menghargai perbedaan, suka menolong, kerjasama, musyawarah, jujur dan adil.