BSSN Serahkan Hasil Penilaian Indeks Keamanan Informasi

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 18 Desember 2018 | 21:46 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 816


Jakarta, InfoPublik- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyerahkan hasil penilaian indeks Keamanan Informasi (KAMI) kepada beberapa perusahaan dan instansi di Jakarta.

Hasil penilaian indeks KAMI diberikan kepada Bli Bli, PT. Pindad, Bukalapak, Garuda Indonesia, Paytren, Tiket.com, Kriling berjangka Indonesia, Tokopedia, Traveloka, Kimia Farma, PT. KAI, Gojek dan Bhineka.

Dalam keterangan resminya, Selasa (18/12), Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Dharma Pongkrekun menjelaskan, saat ini perkembangan di bidang teknologi dan informasi semakin pesat dan telah mempengaruhi pola kehidupan  masyarakat  diberbagai bidang.

Menurutnya, menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi para pelaku ekonomi digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini juga memunculkan ancaman, kerawanan dan potensi risiko kegagalan layanan bahkan sampai kerugian finansial dalam pemanfaatannya.

Dalam mengamankan ranah siber ini, jelas dia, langkah awal yang perlu diterapkan yaitu melakukan identifikasi kerentanan dan melakukan analisis risiko pada sistem elektronik layanan publik.

Ia mengatakan, bahwa langkah awal tersebut menjadi salah satu tugas dan fungsi dari BSSN yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi. "Untuk itu salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah Pemeringkatan Indeks KAMI dalam rangka mendorong dan melakukan asistensi kesiapan penerapan sistem manajemen keamanan informasi," ujar dia.

Menurut dia, penyerahan hasil Indeks KAMI merupakan bagian dari Kegiatan Pemeringkatan Indeks KAMI, yang merupakan hasil proses desktop assessment maupun onsite assessment indeks KAMI yang dilakukan kepada Perusahaan dan Instansi.

"Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan penguasaan sumber daya akan pentingnya manajemen keamanan informasi dalam menjaga kelancaran dan keberlangsungan layanan publik, serta memetakan profil risiko pada sektor ekonomi digital secara umum," terang dia.